SELEDRI SEBAGAI TANAMAN HERBAL ANTIKOLESTEROL

Seledri sebagai Tanaman Herbal Antikolesterol

 

dr. Dekta Mufhizah ( Dokter Umum Puskesmas Pampangan OKI )

 

 

Kolesterol adalah lemak yang sebagian besar dibentuk oleh tubuh sendiri terutama dalam hati. Kolesterol mempunyai fungsi yang sangat penting untuk tubuh yaitu untuk pembentukan hormon estrogen dan progesteron, sebagai pembentukan asam empedu dan garam empedu. Namun jika kadar kolesterol berlebihan akan menimbulkan penyakit-penyakit kardiovaskular dan penyakit metabolik lainnya.

Kolesterol yang berasal dari makanan diabsorbsi atau diserap di dalam usus atau bergabung dengan kilomikrom yang kemudian diangkut oleh LDL (Low Density Lipoprotein) dalam darah kemudian diedarkan ke jaringan tubuh. Kadar kolesterol normal dalam tubuh adalah 200mg/dl.

Faktor yang dapat menurunkan koleterol dalam darah adalah dengan mengurangi makanan yang mengandung kolesterol tinggi dan perbanyak mengkonsumsi sayur serta buah-buanan, dan juga mengkonsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial seperti kacang tanah, minyak kedelai, dan minyak jagung.

Telah dilakukan penelitian mengenai tanaman herbal yang berkhasiat menurunkan kolesterol dalam darah. Diantaranya tanaman seledri. Senyawa tannin yang terkandung dalam seledri mampu mengurangi penimbunan kolesterol dan mempercepat pembuangan kolesterol melalui feces. Selain itu, tannin dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah dengan cara dieksresikan melalui feces dan tidak melalui siklus enterohepatik.

Tannin merupakan golongan senyawa polifenol yang berperan sebagai antioksidan. Polifenol dilaporkan mampu menurunkan kolesterol total dan mampu menghambat pembentukan aterosklerosis melalui efek antioksidannya. Selain itu polifenol mampu merantas oksigen dan radikal alkil dengan memberikan donor elektron sehingga terbentuk radikal fenoksil yang relatif stabil. Ada hubungan antara kemampuan  senyawa fenol sebagai antioksidan dan struktur kimianya. Konfigurasi dan total gugus fungsinya merupakan dasar yang sangat mempengaruhi mekanisme aktivitas sebagai antioksidan.

Aktivitas senyawa tannin ekstrak seledri dapat mencegah terjadinya stress oksidatif yaitu gangguan keseimbangan antara produksi oksidan dan antioksidan terkait dengan konsumsi radikal bebas. Kemungkinan mekanisme ekstrak tannin seledri dalam menurunkan kadar kolesterol total adalah menghambat oksidasi LDL. Oksidasi LDL merupakan suatu proses biologi yang terlibat dalam mekanisme proses inisiasi dan akselerasi lesi arteri (Sukandar et al 2006).penurunan kadar kolesterol total kemungkinan melalui mekanisme antioksidan dari senyawa tannin seledri aktif yang dimiliki, meningkatkan metabolisme kolesterol menjadi asam empedu dan meningkatkan ekskresi asam empedu melalui faes. Rendahnya kolesterol dalam hati akan meningkatkam pengambilan kolesterol dari darah ke hati yang selanjutnya akan berperan sebagai prekursor asam empedu, dengan demikian kadar kolesterol dalam darah akan berkurang.

 

Ekstrak tannin dalam seledri dapat mengikat senyawa endogen yang kecil, polar, dan dapat diionkan. Oleh karena itu, supaya dapat diabsorpsikan, ekstrak tannin seledri harus melewati membran lipoprotein dinding lumen saluran cerna. Sekali masuk dalam aliran darah, molekul polifenol secara difusi pasif melalui membran lain, mencapai berbagai organ sasaran, untuk memberikan efek farmakologi. Karena ada usaha tubuh untuk mengeliminasi senyawa asing maka ekstrak tannin yang masuk akan mengalami biotransformasi menjadi senyawa konjugat yang besifat lebih polar dan dapat dikeluarkan melalui urine dan fases.

Seledri mengandung asam lemak tidak jenuh, sehingga memungkinkan duntuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Pada pengobatan tradisional, sari air herba seledri telah digunakan sebagai obat kolesterol. Seledri adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan.