Ada beberapa makanan yang dapat memicu munculnya jerawat, contohnya karbohidrat olahan dan gula halus.

Perkembangan jerawat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari produksi minyak (sebum) berlebih, penumpukan keratin, bakteri penyebab jerawat, perubahan hormon, hingga pori-pori yang tersumbat dan peradangan pada kulit.
Menariknya, sejumlah studi terbaru mengungkapkan bahwa jenis makanan tertentu juga bisa berkontribusi terhadap kemunculan jerawat. Beberapa makanan diketahui dapat memicu peradangan, mengganggu keseimbangan hormon, dan meningkatkan produksi minyak di kulit.
Tak hanya soal jenis makanan, pola makan secara keseluruhan pun berperan penting. Pola makan yang tidak sehat dapat memperburuk kondisi kulit dan membuat jerawat makin sulit dikendalikan.
Yuk, cari tahu selengkapnya apa saja makanan yang dapat memicu kemunculan jerawat di kulit!
Apa Itu Jerawat?
Jerawat adalah kondisi kulit yang terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati.
Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai jenis benjolan, termasuk komedo, whitehead, dan jerawat meradang. Jerawat sering muncul di wajah, leher, dada, dan punggung.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jerawat adalah masalah kulit yang umum terjadi pada remaja, tetapi dapat memengaruhi semua kelompok usia.
Faktor-faktor seperti hormon, produksi minyak berlebih, peradangan, dan bakteri berperan dalam perkembangan jerawat.
Makanan yang Bisa Menyebabkan Kemunculan Jerawat

Banyak faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan jerawat, termasuk produksi sebum dan keratin, bakteri penyebab jerawat, hormon, pori-pori tersumbat, dan peradangan.
Hubungan antara pola makan dan jerawat telah menjadi kontroversi. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa pola makan juga dapat memainkan peran penting dalam perkembangan jerawat.
Sebab, beberapa makanan dapat memicu peradangan, perubahan hormon dan produksi minyak berlebih.
Berikut ini beberapa jenis makanan tersebut:
1. Karbohidrat olahan dan gula halus
Orang dengan jerawat cenderung mengonsumsi lebih banyak karbohidrat olahan ketimbang mereka dengan sedikit atau tanpa jerawat.
Makanan kaya karbohidrat olahan meliputi:
- Roti, kerupuk, sereal, atau makanan penutup yang terbuat dari tepung putih.
- Pasta yang terbuat dari tepung putih.
- Nasi putih dan bihun.
- Soda dan minuman manis lainnya.
- Pemanis seperti gula tebu, sirup maple.
Satu studi menemukan, sering konsumsi makanan tinggi gula atau lemak berkaitan dengan kemungkinan 54 persen lebih tinggi untuk memiliki jerawat.
Sementara itu, minuman manis dikaitkan dengan kemungkinan 18 persen lebih tinggi.
2. Susu dan produk olahannya
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa produk susu dapat meningkatkan kadar insulin, yang dapat memperburuk tingkat keparahan jerawat.
Selain itu, susu sapi juga mengandung asam amino yang merangsang hati untuk menghasilkan lebih banyak IGF-1 (faktor pertumbuhan mirip insulin 1). Adapun, IGF-1 berkaitan dengan perkembangan jerawat.
Meskipun ada spekulasi mengapa minum susu dapat memperburuk jerawat, tidak jelas apakah produk susu memiliki peran langsung.
Hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah ada jumlah atau jenis produk susu tertentu yang dapat memperparah jerawat.
3. Makanan cepat saji
Makanan cepat saji, seperti burger, nugget, hot dog, kentang goreng, soda, dan milkshake adalah makanan yang dapat meningkatkan risiko jerawat.
Belum ada jawaban ilmiah resmi terkait makan makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat.
Tetapi, beberapa peneliti berpendapat bahwa hal itu dapat memengaruhi ekspresi gen dan mengubah kadar hormon dengan cara yang mendorong perkembangan jerawat.
Satu studi pada 2010 silam yang menyertakan lebih dari 5.000 remaja dan dewasa muda Cina menemukan bahwa pola makan tinggi lemak berkaitan dengan 43 persen peningkatan risiko terkena jerawat.
Salah satunya karena mengonsumi gorengan secara teratur meningkatkan risiko sebesar 17 persen.
Tak hanya menimbulkan jerawat, makanan siap saji memang berdampak negatif bagi kesehatan.
4. Cokelat
Banyak orang mencurigai sebagai pemicu jerawat sejak tahun 1920-an silam. Namun, sejauh ini belum ada konsensus yang tercapai.
Beberapa survei informal mengaitkan makan cokelat dengan peningkatan risiko munculnya jerawat. Tetapi ini tidak cukup untuk membuktikan bahwa cokelat menyebabkan jerawat.
Satu studi menemukan bahwa laki-laki yang cenderung berjerawat yang mengonsumsi 25 gram cokelat hitam 99 persen setiap hari mengalami peningkatan jumlah lesi jerawat setelah hanya 2 minggu.
Sementara itu, studi pada 2014 lainnya menemukan bahwa laki-laki yang mengonsumsi kapsul bubuk kakao 100 persen setiap hari memiliki lesi jerawat yang jauh lebih banyak setelah 1 minggu. Ketimbang dengan mereka yang mendapatkan obat dengan efek plasebo.
5. Minuman dan makanan beralkohol
Alkohol dapat berpotensi memmerparah jerawat bagi beberapa orang. Alkohol memiliki beberapa efek yang dapat mempengaruhi kesehatan kulit, termasuk jerawat.
Beberapa cara alkohol dapat berdampak pada jerawat meliputi:
- Menyebabkan kering dan iritasi. Alkohol dapat mengeringkan kulit, membuat kulit kemerahan, dan iritasi. Kulit yang kering dapat merangsang kelenjar minyak untuk memproduksi lebih banyak minyak. Kondisi ini akhirnya dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan jerawat.
- Memicu peradangan. Konsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat memicu peradangan dalam tubuh, termasuk peradangan pada kulit. Ini dapat menyebabkan munculnya jerawat merah dan meradang.
Cara Mencegah Jerawat Melalui Diet
Meskipun tidak ada diet khusus yang terbukti dapat menyembuhkan jerawat, ada beberapa perubahan pola makan yang dapat membantu mengurangi risiko timbulnya jerawat:
- Batasi konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi: Pilih karbohidrat kompleks seperti roti gandum utuh, nasi merah, dan sayuran.
- Kurangi produk susu: Pertimbangkan alternatif susu nabati seperti susu almond atau susu kedelai.
- Hindari makanan cepat saji dan makanan olahan: Masak makanan sendiri di rumah dengan bahan-bahan segar dan sehat.
- Konsumsi makanan anti-inflamasi: Tambahkan makanan seperti ikan berlemak, sayuran hijau, buah-buahan beri, dan kacang-kacangan ke dalam diet.
- Perbanyak asupan air: Air membantu menjaga hidrasi kulit dan membuang racun dari tubuh.