“Ginjal adalah organ tubuh yang sangat penting untuk membuang racun dari makanan dan minuman yang kamu konsumsi. Namun sayangnya, masih banyak orang yang kurang menjaga fungsi ginjal mereka. Oleh karena itu, ketahui berbagai hal yang bisa merusak ginjal dan ganti ke kebiasaan yang lebih sehat.”

Hal-Hal yang Bisa Merusak Fungsi Ginjal
Berikut ini beberapa kebiasaan yang harus segera kamu hentikan untuk menjaga kesehatan ginjal:
- Terlalu Sering Konsumsi Obat Pereda Nyeri
Obat pereda nyeri yang dijual bebas memang dapat secara ampuh mengurangi rasa sakit dan nyeri. Namun, obat tersebut dapat membahayakan ginjal, terutama jika kamu sudah memiliki penyakit ginjal. Kurangi penggunaan obat pereda nyeri secara teratur dan jangan pernah melebihi dosis yang dianjurkan.
- Konsumsi Garam
Makan-makanan tinggi garam atau tinggi sodium juga bisa meningkatkan tekanan darah dan, pada gilirannya, membahayakan ginjal. Bumbui masakan dengan bumbu dan rempah-rempah, bukan garam. Seiring waktu, kamu mungkin merasa lebih mudah untuk menghindari penggunaan garam tambahan (natrium) pada makanan.
- Makan-Makanan Olahan
Makanan olahan adalah sumber natrium dan fosfor yang signifikan. Banyak orang yang memiliki penyakit ginjal perlu membatasi fosfor dalam makanan mereka. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa asupan fosfor yang tinggi dari makanan olahan pada orang tanpa penyakit ginjal mungkin berbahaya bagi ginjal dan tulang mereka. Cobalah mengadopsi diet DASH untuk memandu kebiasaan makan sehat.
- Kurang Minum Air Putih
Tetap terhidrasi dengan baik membantu ginjal membersihkan natrium dan racun dari tubuh. Minum banyak air juga merupakan salah satu cara terbaik untuk menghindari batu ginjal yang menyakitkan. Mereka yang memiliki masalah ginjal atau gagal ginjal mungkin perlu membatasi asupan cairan mereka, tetapi bagi kebanyakan orang, minum 1,5 hingga 2 liter (3 hingga 4 liter) air per hari adalah asupan yang sehat.
- Kurang Istirahat
Istirahat malam yang baik sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan dan ternyata juga penting untuk ginjal. Fungsi ginjal diatur oleh siklus tidur-bangun yang membantu mengkoordinasikan beban kerja ginjal selama 24 jam.
- Makan Terlalu Banyak Daging
Protein hewani menghasilkan asam dalam jumlah tinggi dalam darah yang dapat berbahaya bagi ginjal dan menyebabkan asidosis, yakni suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menghilangkan asam dengan cukup cepat. Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan semua bagian tubuh, tetapi pola makan kamu tetap harus seimbang dengan menambahkan buah-buahan dan sayuran.
- Konsumsi Gula Berlebihan
Gula berkontribusi terhadap obesitas yang meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi dan diabetes, dua penyebab utama penyakit ginjal. Selain makanan penutup yang manis, gula sering ditambahkan ke makanan dan minuman yang mungkin tidak kamu sadari. Jadi, hindari bumbu, sereal sarapan, dan roti putih yang semuanya merupakan sumber gula olahan yang penuh gula tambahan. Perhatikan bahan saat membeli barang kemasan untuk menghindari tambahan gula dalam makanan.
- Merokok
Tentu, merokok tidak baik untuk paru-paru atau jantung. Namun tahukah kamu bahwa merokok juga tidak baik untuk ginjal? Ini karena orang yang merokok lebih cenderung memiliki protein dalam urine merupakan tanda kerusakan ginjal.
- Minum Alkohol Secara Berlebihan
Minum berat secara teratur, lebih dari empat gelas sehari, telah ditemukan menggandakan risiko penyakit ginjal kronis. Peminum berat yang juga merokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah ginjal. Perokok yang merupakan peminum berat memiliki sekitar lima kali kemungkinan terkena penyakit ginjal kronis, dibandingkan orang yang tidak merokok atau minum alkohol secara berlebihan.
- Kurang Aktif
Duduk untuk waktu yang lama kini telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit ginjal. Meskipun peneliti belum tahu mengapa atau bagaimana waktu menetap atau aktivitas fisik berdampak langsung pada kesehatan ginjal, diketahui bahwa aktivitas fisik yang lebih besar dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah dan metabolisme glukosa, keduanya merupakan faktor penting dalam kesehatan ginjal.