“Sariawan yang tidak segera diatasi dapat menimbulkan rasa perih sehingga membuat sulit berbicara, makan, minum, bahkan demam. Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk mengatasinya, seperti kompres es batu, mengganti sikat gigi, serta menghindari makanan pedas.”

Ketahui 7 Cara Tepat Mengatasi Sariawan

Munculnya luka sariawan bisa membuat seseorang kesulitan mengunyah makanan, muncul rasa nyeri atau sensasi geli, hingga risiko infeksi bakteri. Kalau sudah begitu, luka sariawan akan menjadi semakin sulit untuk sembuh.

Untuk mengatasinya, obat sariawan sering menjadi pilihan. Simak berbagai pilihan pengobatan yang bisa kamu lakukan!

Beragam Pilihan Obat Sariawan 

Tidak ada obat khusus untuk mengatasi sariawan. Kondisi ini membutuhkan waktu untuk sembuh dan biasanya akan hilang dalam waktu satu hingga tiga minggu. 

Namun, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meredakan gejala dan mempercepat penyembuhan, di antaranya: 

1. Ganti Sikat Gigi 

Salah satu cara untuk mencegah luka sariawan memburuk adalah mengganti sikat gigi, yaitu yang memiliki sikat lembut. Tujuannya agar tidak melukai area mulut serta tidak memperparah luka yang ada.

Selain itu, pastikan juga untuk rutin menyikat gigi sehingga terhindar dari risiko infeksi pada luka sariawan. Saat menyikat gigi, pastikan kamu tidak melakukannya terlalu keras.

2. Berkumur Air Garam 

Nyeri akibat luka sariawan bisa terasa sangat menyakitkan. Untuk meredakan kondisi tersebut, cobalah berkumur dengan air garam yang dapat membantu meredakan infeksi.

Caranya sederhana, kamu cukup mencampur garam dengan air hangat. Kemudian, kamu dapat menggunakannya untuk berkumur selama beberapa saat. Selain dengan air garam, kamu juga bisa menggunakan obat kumur.

3.  Kompres Es 

Terkadang, sariawan juga bisa menyebabkan nyeri dan pembengkakan. Untuk meredakannya, kamu dapat menggunakan kompres es.

Pertama-tama, siapkan es batu dan balut es batu tersebut dengan kain. Kemudian, kamu dapat menempelkannya pada area yang terasa sakit selama beberapa menit.

Terdapat juga sejumlah cara alami lainnya yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi sariawan. Baca selengkapnya pada artikel berikut ini: “Ini 5 Cara Ampuh dan Alami agar Sariawan Cepat Sembuh”.

4. Hindari Makanan Pedas 

Saat mengalami sariawan, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan yang terlalu pedas. Sebab, makanan pedas bisa memperlambat proses penyembuhan sariawan. 

Menghindari makanan pedas juga baik untuk meningkatkan efektivitas obat sariawan. Apabila kamu mengonsumsi makanan pedas saat sariawan, luka dapat menjadi semakin parah dan lapisan dalam mulut akan rentan iritasi.

5. Pilih Makanan Lunak dan Sehat 

Mengonsumsi makanan dengan tekstur lunak juga bisa membantu mempercepat proses penyembuhan sariawan. Selain itu, konsumsi juga makanan sehat yang mengandung gizi seimbang.

6. Obat-obatan Khusus 

Selain dengan cara-cara di atas, kamu juga bisa mendapatkan obat-obatan khusus dari dokter. Biasanya, hal ini bertujuan untuk mengatasi sariawan yang cukup berat atau sudah terjadi dalam jangka waktu lama.

Obat sariawan khusus ini pun harus kamu gunakan dengan resep dokter atau di bawah pengawasan tenaga medis. Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter apabila sariawan tidak kunjung sembuh.

7. Pemeriksaan Gigi Rutin 

Hal selanjutnya yang dapat kamu lakukan adalah rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi. Hal ini bisa membantu mengatasi masalah gigi dan mulut, termasuk sariawan. Rutin melakukan pemeriksaan gigi juga bisa menurunkan risiko terjadinya sariawan berulang. 

 

Sesuaikan dengan Penyebab 

Meski tidak membutuhkan pengobatan khusus dan bisa hilang dengan sendirinya, tetapi sariawan sebaiknya tidak bisa kamu sepelekan begitu saja. Terlebih jika kondisi ini kamu alami dengan gejala parah yang terus memburuk.

Jika itu yang terjadi, segera cari tahu obat sariawan yang dapat kamu gunakan. Umumnya, pengobatan kondisi ini akan menyesuaikan dengan penyebabnya. 

Sariawan bisa muncul akibat banyak hal, mulai dari infeksi virus, stres, alergi makanan, sistem kekebalan tubuh yang menurun, kurang asupan vitamin dan mineral, serta luka atau kecelakaan pada area mulut.

Dengan mengetahui penyebabnya, pengobatan dan perawatan untuk sariawan akan lebih efektif sehingga proses penyembuhan bisa berlangsung cepat.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Painful Sensation? Could Be a Canker Sore.
NHS UK. Diakses pada 2022. Mouth ulcers.

Sumber

"Batuk biasanya sembuh dalam waktu kurang dari tiga minggu dan kadang-kadang dapat menjadi tanda dari kondisi medis seperti flu. Selain flu, radang amandel juga dapat menunjukkan gejala batuk. ”

Adakah Perbedaan Antara Batuk Biasa dan Batuk Amandel?

Di sisi lain, batuk juga bisa menandakan gejala kondisi tertentu, seperti radang amandel. Amandel adalah dua bantalan jaringan yang terletak di sisi belakang tenggorokan yang apabila meradang dapat menimbulkan gejala batuk. Bahkan, batuk amandel dapat mengeluarkan batu amandel.

Lantas, apa perbedaan antara batuk biasa dengan batuk amandel? Simak penjelasannya berikut ini!

Perbedaan Gejala Batuk Amandel dengan Batuk Biasa

Radang amandel dapat menyebabkan batuk dan sakit tenggorokan. Kondisi ini terjadi akibat infeksi virus atau bakteri yang mengenai amandel, dua bantalan jaringan di sisi belakang tenggorokan yang bertugas melawan infeksi.

Meskipun berperan dalam sistem kekebalan tubuh, amandel dapat terinfeksi, menyebabkan radang amandel, sakit tenggorokan, dan batuk yang sangat mengganggu.

Lalu, apa saja gejala dari batuk amandel?

Sementara itu, radang amandel disertai dengan gejala amandel yang membengkak dan bintik-bintik putih atau kuning. Gejala lainnya yang menyertai batuk amandel termasuk:

  • Bau mulut.
  • Demam.
  • Perubahan suara karena pembengkakan.
  • Sakit saat menelan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher. 

Jika kamu tidak yakin apakah batuk yang kamu alami merupakan batuk biasa atau batuk amandel, maka kamu perlu memeriksakan diri ke dokter.

Untuk mendiagnosis radang amandel, dokter akan melakukan pemeriksaan umum dan memeriksa pembengkakan di sekitar amandel. Dokter juga dapat memeriksa bagian luar tenggorokan jika ada gejala pembesaran kelenjar getah bening dan ruam.

Setelahnya, dokter akan melakukan swab dari area yang terinfeksi untuk pemeriksaan lebih dekat. Dengan cara ini, dokter dapat menentukan apakah penyebab batuk adalah infeksi virus atau bakteri. 

Kamu dapat membaca artikel berikut ini untuk mengetahui lebih jelas terkait gejala-gejalanya: “Ketahui Ini 13 Gejala Umum Peradangan Amandel”.

Penanganan Amandel dengan Gejala Batuk

Untuk mengatasi gejala amandel, kamu bisa menggunakan obat pereda nyeri bebas resep. Jika amandel terjadi akibat infeksi bakteri, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik.

Nah, beberapa pengobatan sederhana dapat mengurangi gejala amandel, seperti:

  • Istirahat yang cukup agar tubuh memiliki energi untuk melawan infeksi.
  • Minum banyak cairan untuk mencegah tenggorokan kering, batuk, dan ketidaknyamanan.
  • Berkumur dengan air garam dapat mengurangi ketidaknyamanan.
  • Menghisap pelega tenggorokan untuk menenangkan tenggorokan.
  • Menghindari iritasi, seperti rokok dan area berasap, untuk membantu mengurangi gejala seperti batuk amandel. 
  • Nyalakan pelembab udara atau uap dari air hangat untuk meredakan batuk amandel.
  • Konsumsi obat, seperti ibuprofen atau acetaminophen, dapat membantu mengatasi rasa sakit dan demam. 

Tindakan paling penting yang dapat dilakukan untuk mencegah radang amandel adalah menerapkan kebersihan mulut yang baik. Contohnya dengan menyikat gigi dan lidah dengan benar, flossing, dan menggunakan obat kumur bebas alkohol, untuk menurunkan jumlah bakteri di mulut.

 

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2021. All you need to know about tonsillitis
Healthline. Diakses pada 2021. Can You Cough Up Tonsil Stones?
WebMD. Diakses pada 2021. Is Your Sore Throat a Cold, Strep Throat, or Tonsillitis?
Medical News Today. Diakses pada 2021. Wet coughs: What to know.

Sumber

"Ada berbagai penyebab pembuluh darah pecah, seperti cedera, vaskulitis, hipertensi, dan lain-lain. Beberapa kondisi penyebab tersebut sering kali dipicu oleh gaya hidup tidak sehat.”

Perlu Tahu, Ini 6 Penyebab Pembuluh Darah Pecah

Sebenarnya hampir semua orang mungkin pernah mengalami pembuluh darah pecah atau robek pada suatu waktu, biasanya akibat cedera. Namun, terkadang kondisi tersebut juga bisa disebabkan sesuatu yang serius.

Pertanyaannya, apa saja hal yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah? 

Ketahui Berbagai Penyebab Pembuluh Darah Pecah

Biasanya, pembuluh darah pecah merupakan indikasi bahwa pembuluh darah kamu lemah atau ada tekanan yang tinggi di baliknya, yang akhirnya menyebabkan saluran tersebut tidak mampu bertahan lagi.

Hal ini dapat mengakibatkan perdarahan yang tampak sebagai titik-titik kecil berwarna merah, cokelat, atau ungu di bawah kulit. Kondisi ini juga dapat menimbulkan bercak yang dinamakan purpura.

Berikut beberapa hal yang bisa menjadi penyebab pembuluh darah pecah:

1. Cedera

Cedera, seperti akibat terjatuh atau terbentur, bisa menyebabkan pembuluh darah di bawah kulit pecah. Akibatnya, sel darah merah bocor dan terkumpul di bawah kulit yang menimbulkan memar.

Pembuluh darah yang pecah karena hal ini biasanya tidak serius dan kebanyakan memar akan hilang dengan sendirinya dalam 2-4 minggu.

Apabila kamu mengalami memar, tidak ada salahnya menggunakan obat untuk mempercepat proses penyembuhan. Simak artikel ini untuk mengetahui rekomendasinya:  “Ini 4 Pilihan Obat Memar yang Manjur di Apotek”.

2. Vaskulitis

Vaskulitis juga bisa menjadi salah satu penyebab pembuluh darah pecah. Ini adalah kondisi peradangan pada pembuluh darah tubuh, yang bisa memengaruhi pembuluh darah kapiler atau pembuluh darah arteri besar, seperti aorta.

Ketika meradang, pembuluh darah bisa melemah dan meregang, yang bisa menyebabkan aneurisma. Aneurisma adalah tonjolan di bagian arteri yang lemah dan rusak. Selain itu, vaskulitis juga bisa membuat pembuluh darah menjadi sangat tipis, sehingga pecah yang mengakibatkan perdarahan ke dalam jaringan.

3. Varises

Varises terjadi ketika katup kecil di dalam pembuluh darah kamu berhenti bekerja dengan baik, sehingga memungkinkan darah terkumpul di dalam pembuluh darahmu. Tekanan yang meningkat menyebabkan pembuluh darah melemah dan membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan.

Terkadang, pembuluh kecil yang disebut kapiler akan pecah, membentuk jaringan pembuluh darah laba-laba atau menyebabkan warna kemerahan atau kecoklatan pada kulit kamu. 

Varises dapat muncul karena beberapa kebiasaan. Kamu dapat membaca artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut: “6 Kebiasaan yang Bisa Sebabkan Munculnya Varises”.

4. Hipertensi

Dari semua penyebab pembuluh darah pecah, hipertensi adalah yang paling umum. 

Hipertensi atau tekanan darah tinggi secara bertahap akan meningkatkan tekanan darah yang mengalir melalui arteri. Hal itu bisa merusak sel-sel lapisan dalam arteri, sehingga akhirnya pembuluh darah tersebut menjadi kurang elastis dan membatasi aliran darah ke seluruh tubuh.

Tekanan darah tinggi yang konstan bergerak melalui arteri yang melemah juga bisa menyebabkan tonjolan (aneurisma). Aneurisma berpotensi pecah dan menyebabkan perdarahan internal yang berisiko mengancam jiwa.

Nah, hipertensi sering kali terjadi akibat gaya hidup tidak sehat, seperti banyak mengonsumsi makanan tinggi garam (mi instan, snack bermicin), kurang berolahraga, obesitas, minum alkohol secara berlebihan, dan lain-lain. Itulah mengapa gaya hidup sehat menjadi salah satu faktor yang bisa memicu pembuluh darah pecah.

5. Gumpalan Darah

Gumpalan darah termasuk deep vein thrombosis (DVT) dapat menyebabkan peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah kamu. Saat tekanan meningkat, pembuluh darah dan katup kecil di dalamnya bisa melemah, yang akhirnya pecah. 

Gumpalan darah bisa sangat berbahaya karena pada akhirnya bisa pecah dan menyebar ke paru-paru, otak, atau jantung. Nah, kondisi ini berisiko menyebabkan stroke, serangan jantung, atau bahkan kematian.

Ketahui lebih lanjut mengenai penggumpalan darah melalui artikel berikut ini: “Hati-Hati, Inilah Penyebab Pembekuan Darah yang Berakibat Fatal”.

6. Aterosklerosis

Penyebab pembuluh darah pecah lainnya adalah aterosklerosis. Ini merupakan kondisi menumpuknya plak (kolesterol, lemak, dan zat lainnya) di dalam arteri kamu. Hal itu bisa mempersempit arteri dan membuat aliran darah terhambat untuk melewati arteri. Akibatnya, kamu berisiko mengalami serangan jantung atau stroke. 

Gaya hidup tidak sehat juga sudah terkait dengan masalah kesehatan serius ini. Gaya hidup, seperti kurang olahraga, merokok, dan hipertensi bisa menyebabkan aterosklerosis.

Itulah beberapa penyebab pembuluh darah pecah yang perlu kamu ketahui. Cobalah untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat agar bisa terhindar berbagai kondisi yang bisa menyebabkan pembuluh darah pecah. 


Referensi:
Bellamah Vein Center. Diakses pada 2022. Why do my veins burst?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Vasculitis.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Blood Vessels.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. High blood pressure (hypertension).
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. High blood pressure dangers: Hypertension’s effects on your body

Sumber