”Ada beberapa rekomendasi buah-buahan yang bisa dikonsumsi untuk atasi radang tenggorokan. Antara lain jeruk nipis, lemon, delima, nanas, dan pepaya."

8 Rekomendasi Buah untuk Atasi Radang Tenggorokan

Radang tenggorokan juga dapat terjadi akibat infeksi bakteri Streptococcus grup A. Penyakit yang terjadi akibat bakteri biasanya berlangsung lebih dari seminggu dan membutuhkan pengobatan dari antibiotik.

Gejala yang dialami oleh pengidap biasanya baru akan muncul 2 hingga 5 hari setelah terinfeksi. Kondisi ini dapat kamu atasi dengan mengonsumsi buah-buahan, seperti delima, pisang, alpukat, pepaya dan lemon.

 

Pilihan Buah untuk Mengatasi Radang Tenggorokan

Berikut ini beberapa jenis buah-buahan yang dapat kamu konsumsi saat mengalami radang tenggorokan.

1. Delima

Buah delima mengandung kalsium, kalium, fosfor, asam folat, zat besi, protein, dan vitamin C, B kompleks serta K. Guna membantu memulihkan gejala radang tenggorokan, disarankan untuk mengonsumsinya 3 kali dalam seminggu.

2. Pisang

Buah untuk radang tenggorokan selanjutnya adalah pisang. Di dalamnya mengandung serat, kalsium, fosfor, protein, lemak dan energi. Buah ini juga bertekstur lembut, sehingga kamu lebih mudah menelannya.

Jika buah-buahan tak mampu untuk mengatasi gejala sakit tenggorokan, ada beberapa obat-obatan yang bisa kamu gunakan. Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini 11 Obat Radang Tenggorokan untuk Dewasa Tanpa Resep Dokter

3. Alpukat

Alpukat mengandung folat, kalium, zat besi dan vitamin C, K, E serta B6. Kombinasi dari nutrisi tersebut bersifat antiperadangan. Dengan begitu, gejala berupa rasa nyeri, batuk, suara serak dan gatal tenggorokan bisa teratasi.

4. Naga

Buah naga mengandung antioksidan yang dapat mengusir sekaligus menetralkan radikal bebas dari dalam tubuh. Zat tersebut menyebabkan kerusakan sel yang dapat memicu peradangan, termasuk radang tenggorokan.

Di dalam buah naga mengandung antioksidan yang kuat, seperti vitamin C, betalains dan karotenoid, yakni beta-karoten serta likopen. Nutrisi yang terkandung di dalam buah ini efektif mempercepat proses penyembuhan penyakit.

5. Pepaya

Buah pepaya mengandung tinggi antioksidan yang dapat membantu mengurangi gejala peradangan pada tubuh. Manfaatnya juga dibantu oleh nutrisi berupa vitamin C, serat, kalsium, folat, potasium dan magnesium.

6. Lemon

Lemon kaya akan vitamin C dan antioksidan yang kuat. Gabungan dari kedua nutrisi tersebut efektif menurunkan gejala peradangan pada tubuh. Guna melegakan tenggorokan, sebaiknya kamu mencampur lemon dengan air hangat dan madu.

7. Jeruk Nipis

Jeruk nipis bersifat antibakteri yang dapat membantu mengatasi radang tenggorokan akibat bakteri. Namun, kamu sebaiknya tidak mengonsumsi buah ini secara berlebihan.

Sebab, tingkat keasaman yang tinggi berpotensi merusak email gigi. Juga, memicu peningkatan asam lambung bagi pengidap maag dan GERD.

8. Nanas

Buah untuk radang tenggorokan ini mengandung enzim bromelain, yakni senyawa antiinflamasi yang dapat membantu meredakan nyeri akibat radang tenggorokan. Di dalamnya, terdapat antioksidan dan vitamin C yang efektif menangkal radikal bebas penyebab peradangan dalam tubuh.

 

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2022. Foods to eat and drink with a sore throat.
Healthline. Diakses pada 2022. What to Eat and Drink When You Have a Sore Throat.

Sumber

“Infeksi jamur bisa terjadi ketika organisme jamur masuk ke tubuh dan bertumbuh di dalamnya. Ada berbagai infeksi jamur dengan sebab dan bahaya yang berbeda-beda.”

Ini 6 Jenis Infeksi Jamur yang Bisa Berakibat Fatal

Infeksi jamur bisa terjadi pada siapa, namun kamu akan lebih berisiko jika memiliki sistem imun yang lemah atau baru mengalami luka-luka. Simak berbagai jenis infeksi jamur yang bisa membahayakan tubuh dan tempat terjadinya!

Jenis-Jenis Infeksi Jamur yang Umum namun Bisa Berbahaya

Jenis infeksi yang bisa terjadi pada tubuh karena jamur banyak jenisnya, mulai dari yang umum hingga langka terjadi.

Ketahui beberapa jenis infeksi jamur yang paling mungkin kamu alami agar bisa melakukan pencegahan.

1. Infeksi jamur kuku (onikomikosis)

Onikomikosis, tinea unguium, dan infeksi jamur kuku adalah berbagai nama dari jenis infeksi jamur yang cukup umum.

Walau lebih sering seseorang alami pada jari kaki, penyakit ini juga dapat menyerang buku-buku jari dan tangan Penyebab dari masalah ini bisa dari berbagai jamur yang ada di lingkungan dan masuk ke kulit sekitar kuku.

Siapa saja bisa mengalami onikomikosis, meski ada beberapa hal yang meningkatkan kemungkinan infeksinya. Faktor risikonya antara lain lansia, luka pada kuku, diabetes, imun sistem yang lemah, serta infeksi jamur pada bagian tubuh lain. 

Gejala yang mungkin kamu alami antara lain kuku yang berubah warna, menebal, atau menjadi rapuh.

2. Candidiasis vaginal

Jenis jamur bernama candida dapat menyebabkan infeksi bernama candidiasis. Ada banyak tempat infeksi ini bisa menyerang, salah satunya adalah di area vagina. 

Risiko infeksi ini bisa meningkat jika ada perubahan pada hormon, sistem imun, atau penggunaan obat.

Beberapa gejala yang mungkin terjadi yaitu rasa gatal di vagina, rasa nyeri ketika melakukan hubungan seksual atau saat buang air kecil, dan juga keputihan yang banyak.

Berita baiknya, kondisi ini umumnya tidak parah. Cara untuk mencegah kondisi ini adalah menggunakan celana dalam dari bahan katun sehingga risiko infeksi berkurang.

3. Infeksi jamur kulit ringworm

Ringworm adalah sebutan untuk jenis infeksi jamur yang umum terjadi. Infeksi ini bernama ringworm karena bisa menyebabkan ruam kulit berbentuk lingkaran seperti cincin.

Jamur penyebab kondisi ini bisa hidup di kulit dan permukaan barang-barang di rumah seperti pakaian, handuk, dan seprai. Selain ruam kulit, infeksi ini juga memiliki gejala kulit gatal, kemerahan, dan juga pecah-pecah.

Pada individu tertentu, infeksi jamur ini juga bisa menyebabkan rambut rontok. Biasanya, pengidap akan merasakan gejalanya sekitar beberapa hari sampai dua minggu setelah jamur masuk ke kulit.

Nah, terdapat beberapa jenis infeksi jamur ringworm pada kulit. Simak penjelasannya pada artikel berikut ini: “Jenis-Jenis Infeksi Jamur Kulit Ringworm”.

4. Candidiasis oral

Jamur jenis candida juga menyebabkan infeksi pada bagian tubuh lain, seperti mulut, tenggorokan, dan juga esophagus. Ketika jamur ini berada di tempat lembap seperti di dalam mulut, ia bisa berkembang biak dan menyebabkan infeksi. 

Gejala yang bisa pengidapnya alami yaitu  bintik-bintik putih di pipi bagian dalam, langit-langit mulut, dan lidah. Lalu, pengidap juga bisa mengalami kesulitan merasakan makanan dan menelannya.

Pada kasus tertentu, penyakit ini bisa terdapat kemerahan dan pecah-pecah pada ujung bibir.

5. Kromoblastomikosis

Kamu juga bisa mengalami infeksi jamur di bawah permukaan kulit. Biasanya, ini terjadi ketika jamur masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terbuka. Salah satu jenisnya adalah kromoblastomikosis.

Jenis infeksi jamur ini menyebabkan infeksi kulit yang kronis. Infeksi ini lebih sering terjadi di negara tropis atau subtropis seperti Madagaskar dan Brazil. 

Umumnya, gejala paling terlihat adalah bintik-bintik kemerahan atau keabu-abuan yang membesar seiring waktu. Cara penanganan yang dokter biasanya sarankan adalah dengan konsumsi obat itraconazole dan flusitosin untuk menghindari infeksi semakin parah.

6. Mukormikosis

Mukormikosis adalah jenis infeksi jamur yang langka berbahaya. Penyebabnya adalah kelompok jamur bernama mukormites.

Umumnya, jamur ini menyerang individu yang memiliki masalah kesehatan atau mengonsumsi obat yang membuat sistem imun tubuh menurun.

Dampaknya dapat terasa pada sinus atau paru-paru setelah pengidap menghirup spora jamur di udara. Gejala yang akan muncul bisa berbeda tergantung dengan area tubuh yang terinfeksi.

Itulah beberapa jenis infeksi jamur yang umum namun berpotensi bahaya bagi tubuh. Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa mencari tahu seputar Langkah Efektif untuk Mengatasi Penyakit Kulit Jamur.


Referensi: 
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Types of Fungal Diseases
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Fungal Infections (Mycosis)
Healthline. Diakses pada 2023. Everything You Need to Know About Fungal Infection
MSD Manual. Diakses pada 2023. Chromoblastomycosis

 

Sumber

https://d1vbn70lmn1nqe.cloudfront.net/prod/wp-content/uploads/2023/06/22044340/Wajib-Tahu-Ini-X-Cara-Menjaga-Kesehatan-Saat-Ibadah-Haji.jpg.webp

 

 

Ibadah haji dalam ajaran agama Islam adalah kewajiban yang harus dijalankan. Perjalanan rohani ini memang yang paling berat, pasalnya selama satu bulan para jemaah ibadah haji harus tinggal di dua kota yaitu Mekkah dan Madinah. Ini menjadi tantangan, karena terdapat banyak kegiatan fisik yang harus dijalankan selama menjalankannya. Apalagi ditambah dengan suhu arab saudi yang kering dan jauh berbeda dengan suhu di Indonesia, sehingga hal ini terasa berat.

Tidak hanya itu, dalam ajaran Islam, salah satu syarat wajib melaksanakan ibadah haji adalah kemampuan jamaah. Ini tidak hanya menyangkut keuangan saja, tetapi juga fisik dan mental. Oleh karena itu, persiapan fisik sebelum melaksanakan ibadah haji perlu dilakukan bagi mereka yang sebentar lagi berangkat ke tanah suci. Tujuannya adalah agar kamu melaksanakan rangkaian ibadah yang termasuk dalam rukun Islam ini dengan lancar.

Tidak hanya itu, dalam ajaran Islam, salah satu syarat wajib melaksanakan ibadah haji adalah kemampuan jamaah. Ini tidak hanya menyangkut keuangan saja, tetapi juga fisik dan mental. Oleh karena itu, persiapan fisik sebelum melaksanakan ibadah haji perlu dilakukan bagi mereka yang sebentar lagi berangkat ke tanah suci. Tujuannya adalah agar kamu melaksanakan rangkaian ibadah yang termasuk dalam rukun Islam ini dengan lancar.

 

Persiapan Fisik Menjelang Pelaksanaan Ibadah Haji

Berikut ini adalah langkah mudah yang bisa dilakukan sebagai persiapan fisik sebelum melaksanakan ibadah haji yang bisa kamu lakukan selagi masih di Indonesia: 

Olahraga Teratur

Wajib diketahui  bahwa dalam pelaksanaan ibadah haji, hampir tujuh puluh lima persennya adalah ibadah fisik. Jemaah sedikit istirahat dan melakukan jalan kaki yang cukup banyak.  Idealnya, para calon jamaah ibadah haji memerlukan waktu tiga bulan untuk mempersiapkan fisik sebelum berangkat haji, seperti dengan olahraga. Jenis olahraga yang dianjurkan yang sederhana saja asalkan dilakukan dengan rutin, mulai dari jalan pagi, renang, hingga bersepeda. Dengan rutin berolahraga, tubuh tidak menjadi lebih segar atau mengontrol tekanan dan gula darah, namun juga dapat membiasakan tubuh untuk bergerak secara teratur dan tidak kaget saat melaksanakan rangkaian ibadah haji kelak.

Menjaga Pola Makan

Mayoritas jemaah haji adalah mereka yang sudah menginjak usia 40 tahun ke atas. Usia ini merupakan fase seseorang banyak mengidap penyakit, mulai dari darah tinggi, diabetes, ginjal, atau rematik. Untuk itu, para jemaah haji harus mulai menjaga pola makan mereka dengan benar supaya kondisi bisa selalu fit. Metabolisme tubuh yang baik dipengaruhi oleh asupan makanan yang baik.

Jaga jenis asupan makanan yang masuk ke tubuh. Buat mereka yang memiliki pantangan makanan tertentu, jangan lupa mencatat menu yang menjadi pantangan. Kurangi lemak danperbanyak serat. Semua ini dilakukan agar penyakit tersebut tidak kumat ketika berangkat atau saat sudah berada di tanah suci.

 

Istirahat Cukup

Selama melakukan persiapan ibadah haji, pastikan juga untuk mendapat waktu istirahat yang cukup. Jangan memaksakan diri untuk bekerja atau beraktivitas saat sudah merasa kelelahan. Bila tidak memiliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, kondisi kesehatan mengalami gangguan menjelang jadwal keberangkatan hingga saat sedang menunaikan ibadah haji.

Jadi, segera perbanyak waktu istirahat atau perbaiki jam tidur sebelum melangsungkan perjalanan haji. Para jemaah haji bisa memanfaatkan waktu perjalanan menuju Arab Saudi untuk istirahat agar badan tetap fit dan sehat. 

Cek Kesehatan dan Melakukan Vaksinasi

Melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh juga penting dilakukan. Diskusikan keluhan kesehatan kepada dokter untuk mengatasi dan membuat kondisi fisik selalu baik. Jangan menyepelekan pemeriksaan secara menyeluruh, karena mengidap sakit saat ibadah di Tanah Suci tidak hanya merepotkan, namun juga membuat ibadah haji berjalan tak lancar. Selain itu, bawa juga obat-obatan pribadi selama melakukan ibadah haji supaya kondisi bisa semakin fit. 

Selain itu, sejak tahun 2002 pun, pemerintah Arab Saudi juga telah mewajibkan para jemaah haji melakukan vaksinasi meningitis dan influenza karena dua penyakit ini mudah menyebar. Banyak klinik atau rumah sakit yang menyediakan layanan vaksinasi ini sehingga kamu dapat dengan mudah melakukannya. Selain itu, beberapa biro perjalanan haji juga memasukkan vaksinasi kedua jenis penyakit tersebut dalam paket perjalanan mereka.