Pelajari beberapa titik pijat yang efektif untuk menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Ikuti langkah-langkah dan cek informasi lebih lanjut di sini!

5 Titik Pijat untuk Menurunkan Darah Tinggi

Akupresur adalah teknik pengobatan yang berasal dari tradisi pengobatan Tiongkok kuno. Praktik ini melibatkan pemberian tekanan pada titik-titik tertentu pada tubuh untuk merangsang energi yang mengalir di dalamnya. 

Dalam akupresur, ada jalur energi bernama meridian yang terhubung ke organ dan sistem tubuh yang berbeda. Dengan merangsang titik-titik tekan pada meridian ini, energi yang terblokir dapat terlepaskan, mengembalikan keseimbangan dan mengurangi gejala-gejala yang mengganggu.

Titik Pijat Akupresur untuk Menurunkan Darah Tinggi

Akupresur dapat memberikan berbagai manfaat bagi penderita hipertensi. Selain menurunkan tekanan darah, ini juga bisa meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi stres dan kecemasan, dan meningkatkan kualitas tidur.

Berikut adalah lima titik pijat untuk menurunkan darah tinggi, yang bisa kamu coba:

1. GV 20 (di Antara Dua Alis)

Titik GV 20, atau Seratus Konvergensi, terletak di atas kepala, di antara kedua alis. Untuk merangsang titik ini, berikan tekanan sedang selama satu menit. 

GV 20 dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi, mengurangi stres, meningkatkan sirkulasi darah, dan memberikan berbagai manfaat lainnya.

2. LI 4 (di Antara Jari Telunjuk dan Ibu Jari)

Titik LI 4 terletak di dekat pertemuan jari telunjuk dan ibu jari. Untuk merangsang titik ini, berikan tekanan menggunakan ibu jari kamu yang lain. Merangsang LI 4 dapat membantu mengurangi hipertensi, serta meningkatkan kekebalan tubuh dan meredakan berbagai penyakit kronis.

Titik Pijat Akupresur untuk Menurunkan Darah Tinggi

3. LV 3 (di Antara Jempol dan Telunjuk Kaki)

Titik pijat lainnya untuk menurunkan darah tinggi adalah LV 3. Ini terletak di antara jempol kaki dan jari kaki kedua. Dengan memberikan tekanan pada titik ini selama satu menit, kamu dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

Selain itu, juga meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi kecemasan. LV 3 juga dapat membantu meningkatkan fungsi hati dan meredakan masalah pencernaan.

4. GB 20 (Wind Pool)

Titik GB 20, atau “Wind Pool”, terletak di leher, di sisi tulang belakang, di bawah tengkorak. Titik pijat ini memberikan tekanan pada dua titik ini menggunakan kedua ibu jari kamu. 

Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi, meningkatkan sirkulasi darah, serta meredakan sakit kepala dan ketegangan leher.

5. PC 6 (di Dekat Pergelangan Tangan)

Titik pijat lainnya untuk menurunkan darah tinggi adalah PC 6. Terletak di sisi dalam lengan bawah, sekitar tiga jari di atas pergelangan tangan. Untuk menemukan titik ini, letakkan tiga jari kamu dari pergelangan tangan dan bidik bagian tengah lengan sepanjang garis ini. 

Menekan titik ini selama sekitar satu menit dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi, meredakan mual dan muntah, serta mengurangi kecemasan.

Akupresur adalah metode pengobatan alternatif yang dapat membantu mengatasi hipertensi dengan merangsang titik-titik tekan khusus pada tubuh. Dengan meredakan tekanan darah tinggi, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi stres, akupresur dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi penderita hipertensi.

Tak hanya karena hipertensi, sakit kepala atau gejala yang kamu alami bisa juga jadi tanda dehidrasi. Kalau mengalamiya, coba beberapa minuman ini → Alami Dehidrasi, Ini Daftar Minuman yang Wajib Dikonsumsi

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Seputar Titik Pijat untuk Menurunkan Darah Tinggi

1. Apakah akupresur aman untuk hipertensi?

Ya, akupresur umumnya aman untuk penderita hipertensi. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum mencoba akupresur sendiri.

2. Apakah akupresur bisa langsung menurunkan tekanan darah?

Akupresur dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi secara bertahap, tetapi hasilnya mungkin berbeda bagi setiap individu.

3. Berapa kali akupresur harus dilakukan untuk mengatasi hipertensi?

Frekuensi dan lamanya terapi akupresur dapat bervariasi tergantung pada kondisi individu. Konsultasikan dengan praktisi terapis akupresur yang berpengalaman untuk menentukan jadwal yang tepat.

4. Apakah akupresur dapat digunakan sebagai pengganti obat hipertensi?

Akupresur tidak boleh kamu gunakan sebagai pengganti obat hipertensi dari dokter. Ini dapat kamu gunakan sebagai bagian dari pendekatan terintegrasi dalam mengelola tekanan darah tinggi.

5. Apakah ada efek samping dari akupresur?

Akupresur umumnya aman, tetapi beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti rasa sakit atau ketidaknyamanan sementara di area yang mendapat tekanan. Jika kamu mengalami efek samping yang tidak biasa, segera hentikan dan konsultasikan dengan ahli kesehatan.

Referensi:
Medicentres. Diakses pada 2023. 5 Pressure Points That Will Instantly Lower Your Blood Pressure!
NDTV. Diakses pada 2023. How Does Acupressure Lower High Blood Pressure? & Acupressure Points To Improve Hypertension.

Sumber

Pengertian Imunisasi Dasar Anak

Imunisasi anak adalah pemberian vaksin pada anak untuk melindungi mereka dari penularan penyakit tertentu. Vaksin terbuat dari kuman yang sudah melalui proses pelemahan atau bahkan dimatikan. 

Vaksinasi anak akan menguatkan sistem kekebalan tubuh sehingga merangsang terbentuknya zat antibodi. Dengan begitu, tubuh anak lebih kuat terhadap infeksi di masa mendatang. 

Tidak hanya menghindarkan anak dari serangan penyakit serius,  vaksinasi anak juga bisa melindungi masyarakat yang lebih luas. Sebab, imunisasi membantu meminimalkan terjadinya penyebaran penyakit.

Di Indonesia, imunisasi rutin lengkap terdiri dari dua jenis, yaitu imunisasi dasar dan lanjutan. Jadwal imunisasi dasar dan lanjutan tersebut akan tergantung pada usia anak. 

Imunisasi dasar merupakan langkah pencegahan utama dari berbagai penyakit menular. Sedangkan imunisasi lanjutan bertujuan untuk menjaga imunitas anak tetap optimal seiring bertambahnya usia. 

Selain itu, ada juga imunisasi ulangan atau booster sebagai penguat kekebalan. Namun, tak semua jenis imunisasi memiliki booster. Sebab, ada jenis vaksin yang hanya diberikan sekali seumur hidup.

Catat, Ini Daftar Vaksin Anak yang Diwajibkan Pemerintah.

Jenis Imunisasi Dasar Anak

Berikut jenis imunisasi dasar anak yang wajib ibu berikan sebagai imunisasi dasar beserta manfaatnya:

1. Vaksin hepatitis B

Vaksin hepatitis B adalah vaksin untuk mencegah infeksi virus hepatitis B. Ini mengandung potongan virus tidak aktif yang memicu kekebalan tubuh untuk menghasilkan perlindungan terhadap hepatitis B.

2. Vaksin BCG

Vaksin BCG adalah vaksin untuk mencegah infeksi tuberkulosis (TB). Mengandung bakteri Mycobacterium bovis lemah, yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan bakteri penyebab TB.

3. Vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus)

Ini merupakan vaksin kombinasi yang bisa memberi perlindungan terhadap tiga penyakit berbahaya, seperti:

  • Difteri adalah infeksi serius pada tenggorokan yang bisa menyumbat saluran dan menyebabkan masalah pernapasan. 
  • Tetanus adalah penyakit saraf yang terjadi akibat bakteri penghasil toksin yang mengkontaminasi luka. 
  • Pertusis atau batuk rejan adalah penyakit pernapasan yang bisa menyebabkan batuk parah pada anak.

4. Vaksin polio

Vaksin polio adalah imunisasi untuk mencegah infeksi virus polio. Kegunaannya memberikan perlindungan terhadap penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan gangguan sistem saraf.

5. Vaksin Hib

Vaksin mampu mencegah infeksi bakteri Haemophilus influenza tipe b (Hib) yang menyebabkan meningitis pada anak di bawah 5 tahun. Bakteri juga memicu infeksi telinga, paru-paru, darah, kulit, maupun persendian.

6. Vaksin MMR (measles, mumps, dan rubella)

Vaksin MMR adalah vaksin campak, gondongan, dan rubella. Ini memberikan perlindungan akibat virus campak dan rubella.

Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Anak

IDAI telah memperbarui jadwal imunisasi dasar anak pada tahun 2023. Jadwal terbaru ini dapat memudahkan dokter maupun orangtua dalam memberikan vaksinasi anak yang tepat sesuai dengan usianya.

1. Vaksin hepatitis B

Jadwal imunisasi hepatitis B pada bayi pertama kali 24 jam setelah lahir. Namun, jika bayi lahir dengan berat badan di atas 2 kg, pemberian vaksin ditunda sampai usianya mencapai 1 bulan. 

2. Vaksin BCG

Jadwal imunisasi selanjutnya adalah vaksin BCG yang diberikan sebelum bayi menginjak 2 bulan. Namun, jadwal terbarunya yaitu sesaat setelah lahir atau sebelum bayi menginjak 1 bulan.  

3. Vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus)

Jenis vaksin anak ini diberikan sebanyak 3 dosis berturut-turut. Jadwal imunisasinya saat berusia Si Kecil berusia 2, 3, dan 4 bulan.

4. Vaksin polio

Pemberian jadwal imunisasi polio dilakukan sebanyak 4 kali. Dosisnya saat bayi masih berusia 0–1 bulan. Kemudian, lanjut saat usianya menginjak 2, 3, dan 4 bulan berturut-turut. 

5. Vaksin Hib

Pemberian imunisasi HiB biasanya dikombinasikan dengan hepatitis B dan DPT. pemeriannya saat Si Kecil berusia 2, 3, dan 4 bulan. Jenis vaksinnya disebut dengan DPT-HB-Hib.

6. Vaksin MMR (measles, mumps, dan rubella)

Jadwal imunisasi pertamanya adalah saat Si Kecil menginjak 12–15 bulan. Anak pada masa prasekolah yang belum mendapat dosis pertama MMR harus diberi satu dosis vaksin.

Jadwal Imunisasi Lanjutan untuk Anak

Beberapa jenis vaksin di atas memiliki jadwal imunisasi lanjutan. Tujuannya memberikan perlindungan yang berkelanjutan. Selain itu, memperkuat respons kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.

1. Vaksin hepatitis B: 0 & 18 bulan

Dosis kedua vaksin diberikan saat Si Kecil menginjak 18 bulan. Jadwal imunisasi kedua dan ketiga bersamaan dengan jenis vaksin lainnya. Salah satunya, yaitu DPT untuk penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.

2. Vaksin BCG

Jadwal imunisasi BCG hanya diberikan sekali seumur hidup dan tidak ada lanjutan. Sebab, vaksin ini mampu memberikan perlindungan yang berlangsung seumur hidup setelah pemberian satu dosis.

3. Vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus)

Lanjutan dari vaksin DPT adalah booster saat Si Kecil berusia 5 tahun. Dilanjutkan dengan beberapa kali imunisasi lanjutan saat 5–7 tahun dan 10–18 tahun.

4. Vaksin polio

Pemberian imunisasi polio dosis kedua ibu lakukan ketika anak menginjak 18 bulan. Jenis vaksin ini dikenal dengan booster polio. Tujuannya mempertahankan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. 

5. Vaksin Hib

Jadwal imunisasi lanjutan saat Si Kecil berusia antara 15–18 bulan.

6. Vaksin MMR (measles, mumps, dan rubella)

Vaksin lanjutan atau booster bisa ibu berikan saat Si Kecil berusia 18 bulan dan 5–7 tahun. Selain itu, imunisasi ini juga bisa ibu lakukan saat anak berusia 6 bulan ingin bepergian antar benua.

PVC jadi jenis vaksin lain pada anak. Ini beberapa hal yang perlu ibu ketahui terlebih dulu: 11 Hal yang Perlu Diketahui tentang Vaksin PCV pada Anak

Efek Samping Pemberian Imunisasi Dasar Anak

Imunisasi pada anak juga memiliki efek samping. Namun, efek samping imunisasi anak biasanya hanya terjadi dalam intensitas ringan. Gejalanya nyeri di tempat suntikan, ruam, dan demam. 

Reaksi tersebut dapat menghilang dengan sendirinya dua hingga tiga hari kemudian. Adanya efek samping menunjukkan bahwa vaksin memberikan stimulasi pada sistem kekebalan tubuh. 

Meski begitu, orang tua perlu memberi perhatian ekstra pada anak yang baru mendapatkan imunisasi selama beberapa hari. Bila ibu melihat gejala yang mengkhawatirkan pada anak, segera hubungi dokter.

Apalagi jika terjadi efek samping yang lebih serius, seperti reaksi alergi (termasuk anafilaksis). Jika tak teratasi, gangguan tersebut berpotensi membahayakan nyawa Si Kecil.

Untuk meminimalisir efek samping pasca vaksinasi, kenali lebih jauh jenis dan jadwal vaksin untuk Si Kecil: Ibu, Kenali Jenis dan Jadwal untuk Vaksin Anak

Cara Mengatasi Efek Samping Setelah Imunisasi

Jika Si Kecil mengalami efek samping setelah vaksinasi, ibu bisa mengajaknya beristirahat. Luangkan lebih banyak waktu tidur ketimbang bermain guna mempercepat proses penyembuhan.

Selain itu, ibu bisa mempraktikkan beberapa cara berikut ini:

  • Berikan banyak air putih untuk mencegah dehidrasi. 
  • Berikan obat pereda demam sesuai dosis anjuran dokter. 
  • Kompress dingin di area suntikan untuk meredakan nyeri dan pembengkakan.
  • Berikan makanan ringan yang sehat, seperti buah-buahan atau jus.
  • Pantau suhu tubuh anak secara berkala.
  • Hindari aktivitas fisik yang berat setelah imunisasi.
  • Pastikan anak tidur nyenyak di malam hari.

Di Mana Imunisasi Dasar Anak Dilakukan?

Imunisasi dasar anak bisa ibu lakukan di pusat pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit. Pemerintah juga memberikannya secara gratis lewat posyandu atau puskesmas di sekitar domisili.

 

Referensi:
Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada 2023. Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap untuk Anak Indonesia.
IDAI. Diakses pada 2023. Imunisasi Penting untuk Mencegah Penyakit Berbahaya.
IDAI. Diakses pada 2023. Apakah Vaksin Aman Bagi Anak?
IDAI. Diakses pada 2023. Imunisasi penting untuk mencegah penyakit berbahaya.
IDAI. Diakses pada 2023. Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2023.

Sumber

“Menjaga kesehatan jantung di usia produktif bisa dilakukan dengan mudah. Seperti dengan olahraga rutin, memiliki manajemen stres yang baik, serta mengonsumsi makanan sehat.”

3 Cara Menjaga Kesehatan Jantung di Usia Produktif

Halodoc, Jakarta –  Menjaga kesehatan jantung haruslah dilakukan sedari usia muda. Ibaratnya, ini adalah investasi kesehatan terbaik untuk masa tua kelak. Pasalnya, menjaga kesehatan jantung di usia produktif dapat meningkat kualitas hidup seiring dengan pertambahan usia.

Cara menjaga jantung yang sehat ini mencakup olahraga, makan makanan yang sehat dan bergizi, istirahat yang cukup, dan memiliki manajemen stres yang baik. Yul simak detail lebih lanjut di sini!

Cara Menjaga Kesehatan Jantung Sejak Muda

Begini cara menjaga kesehatan jantung di usia produktif yang perlu kamu ketahui:

1. Memasukkan Olahraga sebagai Rutinitas Harian

Melakukan olahraga sebagai bagian dari rutinitas harian memang tidak akan langsung terlihat hasilnya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kamu akan menuai manfaatnya. Tubuh akan lebih fit, tidak mudah lelah, dan lebih bugar. 

Menurut American Heart Association (AHA), aktivitas fisik secara teratur dapat menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah, serta meningkatkan sirkulasi dan memperkuat jantung. Kuncinya adalah durasi dan intensitas. Setidaknya luangkan waktu untuk olahraga 30 menit per hari untuk menjaga kesehatan jantung.

2. Manajemen Stres yang Baik

Usia produktif adalah rentang usia saat overthinking kerap menjadi sarapan sehari-hari. Mungkin kamu merasa ini adalah sesuatu yang normal, dan menganggap overthinking itu bagus karena ini adalah tanda kamu ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Padahal, overthinking bisa memicu stres dan stres kronis pun bisa mendatangkan malapetaka untuk kesehatan mental. 

Selagi masih muda dan berada pada usia produktif, alangkah baiknya kalau kamu memiliki manajemen stres yang baik. Manajemen stres yang baik artinya kamu punya cara sehat untuk mengatasi overthinking. 

Cara mengatasina bisa berbeda-beda, misalnya menjalani hobi spesifik untuk menenangkan diri seperti membuat jurnal, meditasi, atau yoga. Bahkan kegiatan seperti bersepeda, berkebun, atau merajut bisa menolong. 

3. Mengonsumsi Makanan Sehat dan Tahu Batasan

Pasti ada momen saat kamu ingin makan makanan yang enak-enak, berlemak, minum minuman beralkohol, makan makanan manis, dan sebagainya. Sebenarnya itu tidak menjadi masalah besar, sebab hidup memang untuk dinikmati.

Namun, kamu tetap harus tahu batasannya. Kamu harus tahu kapan perlu berhenti dan tidak makan berlebihan. Makan secara moderat adalah kunci hidup sehat. Imbangi dengan makan buah-buahan, sayur, biji-bijian utuh, konsumsi lemak sehat, dan jangan terlalu banyak makan lemak yang tidak sehat. 

Menjaga kesehatan jantung di usia produktif juga ada kaitannya dengan kesadaran bila terjadi gejala yang mencurigakan. Misalnya nyeri pada dada, dada terasa berat, keringat dingin diiringi dengan nyeri yang menusuk di area dada.

Referensi:
One Medical.com. Diakses pada 2022. How to Keep Your Heart Healthy And Strong at Every Age.
WebMD. Diakses pada 2022. Heart Health and Aging.

Sumber