“Kelebihan metode baby led weaning (BLW) adalah anak bisa menjadi lebih mandiri, mengenal makanan, dan melatih sensoriknya. Namun, di satu sisi bila tanpa pengawasan dan tidak disajikan dengan potongan kecil, BLW bisa berisiko membuat bayi tersedak.”

 

https://d1vbn70lmn1nqe.cloudfront.net/prod/wp-content/uploads/2023/11/10072547/Ini-Kelebihan-dan-Kekurangan-Metode-Baby-Led-Weaning-pada-Bayi.jpg.webp

 

Baby led weaning  atau BLW adalah metode pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) pada Si Kecil. Caranya adalah dengan memberikan bayi hanya makanan ringan dan membiarkan mereka makan sendiri sejak awal. Makanan yang diberikan tidak selalu dihaluskan, tetapi dipotong kecil-kecil sesuai dengan genggaman anak. 

Beberapa orang tua lebih memilih metode penyapihan ini ketimbang menyuapi bayi dengan sendok. Namun, ada juga yang mengombinasikan keduanya. Terkadang anak disuapi dengan sendok, di lain waktu membiarkan anak makan sendiri.

 

Kelebihan dan Kekurangan Baby Led Weaning

Baby Led Weaning Vs Spoon Feeding, Mana yang Lebih Baik? Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat kekurangan dan kelebihan soal BLW ini. Baby led weaning memang membuat anak mandiri dan melatih sensorik anak. 

Namun, di sisi yang lain karena anak sendiri yang memilah makanannya, ada kemungkinan nutrisi yang dikonsumsi  anak tidak tercukupi. Nah, berikut kelebihan dari metode BLW:

1. Mengembangkan keterampilan motorik halus

BLW membantu bayi mengembangkan keterampilan motorik halusnya. Ini memungkinkan mereka makan dengan kecepatannya sendiri serta mengontrol seberapa banyak akan makan.

2. Mengurangi risiko obesitas dan gangguan makan di kemudian hari

BLW dapat membantu meningkatkan sikap hidup sehat terhadap makanan, karena bayi belajar menghargai beragam rasa dan tekstur. Jika orang tua mempertimbangkan untuk memulai penyapihan yang dipimpin bayi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter gizi terlebih dahulu. Tujuannya untuk memastikan bahwa ini adalah pendekatan yang tepat untuk anak.

3. Mengembangkan kemampuan pengendalian diri

Ketika bayi dapat makan sendiri, mereka mengembangkan rasa kendali dan penguasaan atas tubuhnya. Hal ini dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri. Selain itu, BLW juga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.

Nah, meski memiliki kelebihan, tetapi ada kekurangan juga dalam metode BLW ini, sehingga penting untuk orang tua berkonsultasi dengan dokter spesialis anak. Apa saja kekurangannya?

1. Kemungkinan tersedak

Beberapa orang tua khawatir bahwa BLW dapat membuat bayi tersedak. Sebenarnya ini bisa diatasi dengan memotong makanan anak dengan ukuran kecil, dan memberikan perhatian khusus di awal-awal anak memulai baby led weaning-nya.

Menurut National Health Service, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa bayi lebih mungkin tersedak saat BLW, dibanding dengan menyuapi anak dengan sendok. 

Semua bayi memiliki refleks muntah yang baik. Terdapat perbedaan yang jelas antara muntah dan tersedak. Saat bayi muntah, matanya mungkin berair, batuk, muntah-muntah, atau mengeluarkan bunyi di tenggorokan, dan wajahnya menjadi merah. Namun jika tersedak, wajahnya akan pucat atau kebiruan dengan posisi tubuh terdiam.

2. Anak makan dengan berantakan

Alasan lainnya adalah orang tua enggan melihat kekacauan yang dibuat anak saat proses makan. Makanan yang berantakan, anak menjadi kotor karena tumpahan buah dan sayur. 

Padahal, ini sebenarnya juga proses pengenalan makanan dan tekstur ke anak. Orang tua kerap menghindari ini karena perlu usaha lebih untuk membersihkan yang serba berantakan tadi.

3. Kemungkinan gizi anak kurang tercukupi

Menurut IDAI, metode BLW berisiko menyebabkan anak kekurangan nutrisi. Alasannya, Si Kecil-lah yang menentukan jenis dan banyaknya makanan yang dihabiskan. Dalam beberapa kasus, apa yang dipilih bayi tidak dapat memenuhi  lemak, protein, karbohidrat, hingga zat besi yang diperlukan tubuhnya.

Tips Menerapkan Baby Led Weaning

Untuk memulai BLW, pastikan kesiapannya dan mulailah dengan satu kali makan padat sehari selama waktu makan keluarga. Gunakan kursi tinggi di tempat yang aman, biarkan bayi bereksplorasi dan bermain dengan makanan, tawarkan makanan lunak sesuai usianya dalam porsi yang bisa diatur, dan biarkan bayi memimpin proses pemberian makan. Pilihan makanan BLW yang bisa dicoba adalah:

  • Makanan kaya zat besi (daging, unggas, kacang-kacangan, lentil, tahu).
  • Makanan kaya protein (ikan, telur, keju, yogurt, selai kacang). 
  • Biji-bijian, makanan kaya lemak (alpukat, yogurt , keju, selai kacang). 
  • Dan berbagai buah-buahan dan sayuran.

Penting untuk menyesuaikan jadwal pemberian makan dengan kebutuhan bayi dan tentunya berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang benar.

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menerapkan Baby Led Weaning

Dalam hal pemberian makanan padat utuh secara mandiri, keamanan adalah yang terpenting. Berikut beberapa hal dasar yang harus orang tua perhatikan saat mempersiapkan BLW: 

1. Menciptakan lingkungan aman buat bayi

Bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

  • Ciptakan lingkungan makan yang damai, bebas dari gangguan dan suara keras yang tiba-tiba.
  • Letakkan bayi di kursi tinggi yang tegak lurus, idealnya dengan alas kaki dan nampan yang dapat dilepas, sehingga bayi dapat makan di meja bersama anggota keluarga lainnya.

2. Biarkan anak berkenalan dengan makanannya

Ini berarti mengambil makanan dan membawanya ke mulut mereka sendiri. Tawarkan makanan berukuran besar yang mudah diambil dan dipegang oleh bayi. Setelah kemampuan menjepit bayi berkembang, kecilkan ukuran makanan menjadi lebih kecil.

3. Biarkan bayi menjadi berantakan 

Kekacauan tidak dapat dihindari saat makan sendiri dan dapat membantu mencegah pilih-pilih makan di kemudian hari. Untuk mengurangi “kekacauan”, orang tua bisa memulai dengan menawarkan porsi kecil makanan yang berbeda setiap kali makan dan pada waktu yang sama.

4. Periksa makanan yang dimakan anak

Jika anak menolak makanan tertentu, atau tidak menghabiskannya, jangan bereaksi atau memberikan tekanan. Dan dengan cara yang sama, jangan juga memuji anak karena makannya. Usahakan waktu makan bebas dari tekanan.

Selain itu, hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah:

  • Jangan pernah memasukkan finger food ke dalam mulut bayi. Biarkan bayi makan sendiri.
  • Jangan menekan bayi untuk makan. Ibu dan ayah bisa menawarkan makanan yang sehat dan aman, tetapi bayi yang memutuskan berapa banyak yang akan dimakan.
  • Jangan pernah memasukkan jari ke dalam mulut bayi untuk mengeluarkan makanan. Jika makanan yang terlalu besar pecah ke dalam mulutnya, latih bayi untuk meludahkannya dengan menjulurkan lidah sendiri secara dramatis.
  • Jangan menggunakan gangguan (telepon, video, musik, TV, buku) untuk membuat bayi duduk diam saat makan. Makan memang menyenangkan, tetapi tetaplah tentang makanannya.

Nah, itulah kelebihan dan kekurangan metode BLW.

 

 

 

 

 

 

 

Referensi:
WFMC Health. Diakses pada 2023. Benefits of Baby-Led Weaning.
NCT.org.uk. Diakses pada 2023. Baby-led weaning: pros and cons.
Huckleberry. Diakses pada 2023. Baby-led weaning: A complete guide to first foods.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses pada 2023. Betulkah Baby Led Weaning Lebih Baik?
Solid Starts. Diakses pada 2023. How To Do Baby-Led Weaning.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Ibu hamil yang sedang mempertimbangkan persalinan vakum perlu benar-benar mengetahui risikonya. Sebab, metode ini memiliki kelebihan dan kekurangannya.”

https://d1vbn70lmn1nqe.cloudfront.net/prod/wp-content/uploads/2023/11/13091829/Kelebihan-dan-Kekurangan-Persalinan-dengan-Vakum-yang-Perlu-Diketahui-1.jpg.webp

 

Persalinan dengan vakum biasanya dilakukan karena sejumlah alasan. Salah satunya adalah saat bayi mengalami stres berat dan cukup dekat dengan waktu persalinan. 

Menggunakan alat ini dapat mempercepat proses persalinan. Selain itu, persalinan dengan vakum juga dapat membantu saat bayi butuh lahir dengan cepat.

Sebelum memilih untuk melakukannya, sebaiknya ibu perlu mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan persalinan dengan vakum. Berikut ulasan selengkapnya!

 

Kelebihan dan Kekurangan Persalinan Vakum

Sebagai bahan pertimbangan, penting bagi ibu hamil untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan persalinan vakum. Nah, berikut adalah penjelasannya: 

1. Kelebihan Persalinan Vakum

Salah satu manfaat yang diperoleh dari prosedur persalinan ini adalah proses persalinan yang lebih cepat dari biasanya. Alat ini digunakan dengan menempelkan cup vakum ke kepala bayi saat mulai terlihat dari vagina. 

Dokter sudah lebih dulu memastikan tidak ada jaringan vagina yang terjepit antara vakum dan kepala bayi. Kemudian, dokter akan menggunakan pompa vakum untuk mengisap.

Apabila kontraksi terjadi, dokter akan meningkatkan tekanan hisap vakum. Namun, jika kontraksi hilang dan kepala bayi belum keluar, dokter akan mengurangi tekanan hisap vakum. 

Kemudian, dokter akan kembali meningkatkan tekanan vakum setelah kontraksi muncul. Setelah kepala bayi berhasil keluar, dokter kemudian akan melepaskan cup vakum dan menarik tubuh bayi keluar.

 

2. Kekurangan Persalinan Vakum 

Selama persalinan vakum, cup akan dokter letakkan di kepala bayi. Hal tersebut akan meninggalkan benjolan pada bagian kepala bayi, di area dokter menempelkan vakum. 

Benjolan ini akan terlihat membengkak, dan akan hilang dengan sendirinya setelah 2 hari kelahiran bayi. 

Bukan itu saja, berikut ini sejumlah risiko pada bayi setelah prosedur persalinan dengan vakum:

  • Pendarahan di bawah kulit kepala bayi. Kondisi ini tidak menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang karena akan hilang dengan sendirinya.
  • Pendarahan di bawah penutup tulang kepala. Kondisi ini menyebabkan bengkak pada sisi kepala bayi yang divakum, tetapi tidak memicu komplikasi.
  • Pendarahan di dalam tulang tengkorak. Kondisi ini dikenal dengan istilah subgaleal haemorrhage. Meskipun jarang sekali terjadi, tetapi kondisi ini sangat serius.

Selain itu, Si Kecil akan terus-menerus rewel selama beberapa hari akibat rasa sakit pada kepalanya. Namun, bukan hanya bayi saja yang mengalami sejumlah risiko persalinan vakum. 

Sebab, ibu hamil dengan proses vakum saat persalinan juga mengalami sejumlah risikonya. Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Kerusakan pada vagina dan serviks.
  • Risiko terjadinya infeksi.
  • Sakit pada persendian panggul.

Jika prosedur vakum tidak dapat mempercepat persalinan dan kepala bayi tidak mudah untuk dikeluarkan. Maka satu-satunya jalan yang harus dokter lakukan adalah dengan operasi caesar.

Itulah penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan persalinan vakum. Bagaimana apakah ibu tertarik untuk mencobanya? Namun, apapun pertimbangan persalinannya pastikan untuk menjaga kesehatan selama kehamilan dengan baik. 

Salah satu caranya adalah dengan aktif selama masa kehamilan, demi menghindari komplikasi persalinan. Selain itu, pastikan juga untuk secara rutin memeriksakan kondisi kehamilan. 

 

 

 

 

 

 

 

Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2023. Vacuum Extraction.
NHS UK. Diakses pada 2023. Forceps or Vacuum Delivery.
Healthline. Diakses pada 2023. Vacuum-Assisted Delivery: Do You Know the Risks?
Medscape. Diakses pada 2023. Vacuum Extraction.

 

 

 

“Kebanyakan sinusitis akibat infeksi virus bisa sembuh dengan sendirinya dan hanya memerlukan perawatan rumah. Namun, pengobatan sinusitis akibat infeksi bakteri atau alergi memerlukan obat-obatan bebas atau resep.”

 

https://d1vbn70lmn1nqe.cloudfront.net/prod/wp-content/uploads/2023/11/06050854/ini-langkah-pengobatan-sinusitis-yang-bisa-dilakukan.jpg.webp

 

Sinusitis adalah masalah kesehatan umum yang seringkali membuat pengidapnya merasa tidak nyaman dan terganggu. Oleh karena itu, bagi kamu yang punya penyakit ini, penting untuk mengetahui langkah pengobatan sinusitis yang tepat.

Sinusitis merupakan peradangan atau pembengkakan pada jaringan yang melapisi sinus. Penyebabnya bisa berbagai macam, seperti infeksi virus, bakteri, jamur, dan alergi. Berdasarkan penyebabnya, ada berbagai pengobatan sinusitis yang bisa kamu lakukan.

 

Langkah Pengobatan Sinusitis 

Kebanyakan infeksi sinus terjadi akibat virus, sehingga biasanya bisa membaik dengan sendirinya. Namun, bila penyebabnya adalah infeksi bakteri, maka antibiotik mungkin perlu kamu konsumsi.

Selain itu, perawatan rumahan juga bisa membantu mengatasi gejala penyakit ini. Berikut langkah pengobatan sinusitis yang bisa kamu lakukan:

1. Minum banyak air 

Memenuhi kebutuhan cairan tubuh sangat penting untuk kesehatan yang baik secara keseluruhan.

Dengan minum banyak air, tubuh bisa melawan infeksi dengan baik dan membantu pemulihan.

Hidrasi yang cukup juga menjadi kunci pengobatan sinusitis. Hal itu karena minum banyak air bisa membantu menjaga kekuatan kulit dan selaput lendir di dalam sinus, sehingga bisa membantu mengurangi iritasi, mengencerkan lendir, dan mencegah infeksi lebih lanjut.

2. Istirahat

Pada kebanyakan kasus, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2-3 minggu.

Selama masa itu, penting untuk memberikan tubuh kesempatan untuk melawan infeksi dengan cara banyak beristirahat dan mengurangi aktivitas. Dengan begitu, kamu bisa cepat pulih.

3. Cuci hidung dengan neti pot atau alat irigasi hidung lainnya

Pengobatan sinusitis lainnya yang juga efektif adalah irigasi hidung. Membersihkan hidung dengan neti pot bisa meredakan gejala sinusitis. 

Berikut cara mencuci hidung dengan neti pot:

  • Tuang larutan saline (campuran air dan garam) ke dalam neti pot. Lalu, berdirilah di depan wastafel dan miringkan kepala hingga 45 derajat.
  • Masukkan ujung neti pot ke dalam lubang hidung yang di atas. Lalu, sambil bernapas lewat mulut, tuangkan larutan garam dengan hati-hati ke dalam lubang hidung tersebut. 
  • Setelah larutan salin habis, keluarkan neti pot dari hidung, tegakkan kepala kembali, lalu cobalah bernapas dengan hidung untuk membersihkan sisa larutan saline.
  • Gunakan tisu atau lap untuk mengeringkan cairan yang tersisa dalam rongga hidung.
  • Ulangi langkah yang sama pada lubang hidung satu lagi.

4. Jaga agar sinus tetap lembap

Menjaga sinus tetap terhidrasi dapat membantu mengurangi tekanan pada rongga hidung.

Berikut beberapa tip untuk menjaga sinus tetap lembap:

  • Di malam hari, tidurlah dengan memasang pelembap udara di kamar untuk membantu meringankan hidung tersumbat di malam hari.
  • Pada siang hari dan sebelum tidur, gunakan semprotan hidung saline alami.
  • Mandi dengan air hangat, atau menghirup uap dari baskom berisi air hangat untuk membantu meredakan hidung tersumbat dan bengkak.

5. Minum obat bebas

Bila perawatan rumahan tidak membantu, hubungi dokter untuk merekomendasikan pengobatan sinusitis yang bisa kamu beli secara bebas untuk kamu konsumsi.

Contohnya, dekongestan bebas yang bisa meredakan gejala sinusitis dengan mempersempit pembuluh darah.

Ini bisa membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan. Ini juga memudahkan lendir keluar dari sinus.

Obat-obatan bebas lainnya yang juga bisa membantu mengatasi nyeri sinus, antara lain:

  • Aspirin.
  • Asetaminofen.
  • Ibuprofen.

Bila penyebab sinusitis kamu adalah reaksi alergi, antihistamin bisa membantu menghambat peradangan. Ingat, selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada label kemasan saat mengonsumsi obat.

Selain obat-obatan, terkadang pengobatan sinusitis memerlukan operasi.

6. Minum obat resep

Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik dalam kasus sinusitis kronis atau bila infeksi sinus terjadi akibat bakteri.

Amoksisilin adalah obat yang biasanya dokter resepkan untuk mengatasi infeksi sinus akut. Sedangkan amoksisilin-klavulanat sering diresepkan untuk mengobati sinusitis akibat bakteri.

Namun, obat ini tidak cocok untuk pengidap alergi penisilin, dalam hal ini, dokter akan meresepkan alternatif yang sesuai.

Tergantung pada jenis antibiotiknya, kamu mungkin perlu meminumnya hingga tiga minggu. Penting untuk mengonsumsi obat ini sesuai anjuran dokter.

Jangan hentikan pengobatan sinusitis ini lebih awal, meskipun gejala sudah membaik karena bisa menyebabkan resistensi antibiotik.

 

 

 

 

 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. 9 Ways to Get Rid of a Sinus Infection, Plus Tips for Prevention.
WebMD. Diakses pada 2023. What Is Sinusitis?