"Berkat kerja keras tenaga kesehartan, baik itu, Perawat, Bidan, Dokter maupun tenaga ksehatan lainnya, angka stunting di kabupaten OKI dapat ditekan hingga 15% pada tahun 22. Ini merupakan yang terbaik di sumatera selatan dan terbai ke tiga secara nasional, seingga kita mendapatkan penghargaan dari Bapak Presiden berupa Satyalancana Wirakarya Bangga Kencana"

 

 

 

 



 

 

 

"Pekerja muda adalah kelompok usia produktif yang rentan mengalami masalah kesehatan mental. Untuk mencegahnya, mereka perlu menetapkan waktu batasan dalam bekerja dan jangan ragu menghubungi profesional kesehatan apabila merasakan tanda-tanda masalah mental."

https://d1vbn70lmn1nqe.cloudfront.net/prod/wp-content/uploads/2023/10/24052448/pentingnya-menjaga-kesehatan-mental-bagi-pekerja-muda-halodoc.jpg.webp

 

Kesehatan mental merupakan salah satu persoalan yang kerap dihadapi oleh pekerja muda. Seiring dengan perkembangan zaman, para pekerja muda dihadapkan oleh banyaknya tantangan yang semakin kompleks hingga memengaruhi kondisi mentalnya.

Apabila tidak diatasi dengan baik, persoalan ini tentu saja bisa mengganggu produktivitas saat bekerja bahkan berdampak pada kehidupan sosial.

Sisi positifnya, generasi muda saat ini telah memiliki kesadaran tentang kesehatan mental yang lebih tinggi. Mereka lebih terbuka terhadap diskusi mengenai masalah ini bahkan mulai aktif mencari informasi terkait hal ini.

Sayangnya, ada beberapa aspek yang menghambat seseorang untuk mendapatkan perawatan kesehatan mental, mulai dari stigma sosial dan keterbatasan untuk memperoleh akses perawatan.

 

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental bagi Pekerja Muda

Data dari tahun 2022 menunjukkan mayoritas pengidap masalah kesehatan mental berada di usia produktif, yaitu antara 20an hingga 30an. Pada fase ini, seorang individu sedang bertransisi dari masa remaja ke dewasa muda. 

Mereka menghadapi tuntutan baru, seperti memulai karier, mengejar pendidikan lebih tinggi, dan mengambil tanggung jawab keuangan yang lebih besar. Itu sebabnya, kelompok usia ini lebih rentan mengalami masalah kesehatan mental.

Masih dari sumber yang sama, masalah kesehatan mental yang rentan dialami usia produktif misalnya gangguan kecemasan, episode depresi dan gangguan tidur. 

Dari semua kondisi tersebut, wanita menjadi kelompok gender yang paling banyak melakukan klaim perawatan kesehatan, yakni sekitar 60-70 persen.

Namun, hal ini bukan berarti pria memiliki kesehatan mental yang lebih baik daripada wanita. Para ahli menduga para laki-laki cenderung lebih enggan untuk berbagi kekhawatiran dan mencari dukungan profesional.

Padahal, baik wanita maupun pria sama-sama membutuhkan perawatan apabila menghadapi kondisi ini.

Beberapa orang juga ada yang masih menganggap masalah mental adalah tabu. Hal ini lah yang membuat mereka tidak mau mencari perawatan. Padahal jika tak tertangani, Masalah Mental Bisa Memengaruhi Kesehatan Fisik dan menurunkan kualitas hidup pengidapnya.

Persoalan lainnya, mayoritas asuransi kesehatan yang dimiliki perusahaan rata-rata tidak dapat mencakup semua jenis perawatan kesehatan mental. Asuransi seringkali hanya mengklaim beberapa sesi konseling atau terapi saja. 

Hal ini membuat mereka yang butuh perawatan lebih intensif harus membayar lebih atau mencari sumber daya tambahan.

Meskipun asuransi kesehatan tidak selalu memberikan dukungan penuh, penting untuk diingat bahwa kesehatan mental adalah aspek kesejahteraan yang tidak boleh diabaikan. 

Ingat, kesehatan mental yang baik adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan dan produktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Itu sebabnya, setiap individu tetap memerlukan perawatan sekalipun harus membayarnya secara pribadi. Sebab, investasi dalam kesehatan mental juga merupakan investasi untuk kualitas hidup.

 

Cara Menjaga Kesehatan Mental Para Pekerja Muda

Para pekerja muda perlu menjaga kesehatan mentalnya supaya tetap produktif, bahagia dan memiliki kehidupan sosial yang berkualitas.

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:

1. Terapkan batasan waktu dalam bekerja

Penting untuk menetapkan batasan waktu antara pekerjaan dan waktu pribadi. Dewasa ini, tak sedikit karyawan yang bekerja di luar jam kerjanya. Padahal, lembur bisa menjadi faktor pemicu masalah kesehatan mental.

Istirahat sejenak membantu meredakan stres, meningkatkan konsentrasi, dan mencegah kelelahan. Supaya lebih mudah mengaturnya, buat daftar tugas, tetapkan prioritas, dan kelola waktu dengan efisien agar tidak kewalahan saat bekerja. 

Buat jadwal yang telah kamu susun menjadi rutinitas harian yang konsisten. Cara ini bisa membuat kamu stabil dan memiliki kendali atas hidupmu sendiri.  

2. Jalin hubungan sosial yang baik

Jaga hubungan sosial yang baik dengan teman, keluarga, dan rekan kerja juga penting untuk mental. Dengan cara ini, kamu kamu akan merasa didukung dan terhubung dengan orang lain.

Jangan ragu untuk terbuka dan jujur dengan rekan kerja, atasan, atau seseorang yang bisa kamu percayai. Membicarakan perasaan atau kendala yang tengah kamu hadapi bisa membantu meringankan beban hidup.

3. Cari koping stres yang tepat

Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mengatasi stres. Oleh sebab itu, kamu juga perlu Mencari Koping Stres Terbaik Versi Kamu.

Misalnya, seperti melakukan latihan pernapasan dalam, bicara dengan teman atau mendengarkan musik yang bisa  membantu meredakan tekanan emosional.

Aktivitas fisik secara teratur dapat meningkatkan mental, bahkan yang ringan sekalipun. Olahraga sekecil apapun bisa membantu kamu dalam mengurangi stres.

Bukan hanya olahraga, menerapkan pola makan seimbang juga penting. Pola makan seimbang mencakup makanan bergizi yang berpengaruh pada kesehatan mental. 

Terakhir, kamu juga perlu mendapatkan tidur yang cukup, sekitar 7-9 jam per malam. Kualitas tidur yang baik sangat penting untuk kesehatan mental.

4. Jangan ragu meminta bantuan professional

Pekerja muda juga harus lebih aware dengan tanda-tanda masalah kesehatan mental. Tujuannya agar mereka bisa mendapatkan perawatan sesegera mungkin.

 

Cara ini bisa menjadi alternatif yang tepat karena masih ada banyak orang yang menganggap tabu untuk pergi ke psikolog secara langsung.

Berbicara melalui chat juga bisa memberikan tingkat kenyamanan yang lebih besar untuk mereka yang merasa enggan menghadiri sesi konseling tatap muka.

Kelebihan lainnya, kamu juga bisa mengatur jadwal sesuai kebutuhan tanpa harus terburu-buru atau khawatir tentang interaksi langsung.

Diskusi melalui chat juga memberikan akses yang lebih mudah. Terutama bagi mereka yang tinggal di daerah  jauh dari layanan kesehatan mental konvensional.

 

 

 

 

 

 

 
Referensi:
Halodoc. Diakses pada 2023. Halodoc Annual Insight Report 2022.
World Health Organization. Diakses pada 2023. Mental health promotion in young people: An investment for the future.
American Psychological Association. Diakses pada 2023. 5 ways to improve employee mental health.
Mental Health Foundation. Diakses pada 2023. How to support mental health at work.

 

 

 

 

 

 

 

“Pemeriksaan cek lab kehamilan penting untuk dilakukan untuk memastikan kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan. Ada banyak jenis pemeriksaannya, anatara lain tes darah, skrining infeksi, deteksi kelainan genetik, tes NIPT, dan tes TORCH.”

https://d1vbn70lmn1nqe.cloudfront.net/prod/wp-content/uploads/2022/05/31103726/Ini-Alasan-Penting-Lakukan-Tes-Darah-saat-Hamil.jpg.webp
 
 
 

Selama masa kehamilan, cek lab kehamilan adalah salah satu perawatan rutin yang penting untuk ibu hamil lakukan. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan yang bisa berdampak buruk selama kehamilan, atau setelah melahirkan nanti. 

Hasil cek lab dapat memberikan informasi tentang risiko kesehatan yang mungkin dihadapi ibu hamil selama kehamilan. Ini juga sekaligus membantu dokter dalam merencanakan perawatan, dan tindakan yang sesuai untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.

 

Jenis Cek Lab Ibu Hamil

Berikut berbagai jenis cek lab kehamilan beserta manfaatnya yang perlu kamu tahu:

 

1. Pemeriksaan darah menyeluruh

Cek darah menyeluruh bisa membantu mengetahui kadar sel darah pada tubuh ibu hamil. Melalui tes ini, ibu hamil bisa mengetahui apakah jumlah sel darah merah ibu cukup normal atau terlalu sedikit. Sel darah merah yang rendah dapat menjadi gejala awal anemia.

Selain itu, tes darah menyeluruh juga akan menunjukkan jumlah darah putih dan platelet dalam tubuh. Jika jumlah sel ini meningkat, ada kemungkinan ibu mengalami infeksi.

Pemeriksaan ini juga bisa mengetahui kadar zat besi serta zat gizi lain pada tubuh, sehingga dokter bisa mengetahui apakah ada kecenderungan ibu kekurangan gizi atau tidak.

2. Kadar gula darah

Ibu hamil juga harus melakukan pemeriksaan kadar gula dalam darah secara teratur. Pemeriksaannya untuk mencegah berkembangnya penyakit diabetes. 

Diabetes gestasional memengaruhi beberapa wanita selama kehamilan. Sekitar 10-15 persen wanita hamil mengalami kondisi ini.

Masalah kesehatan ini bisa meningkatkan risiko ibu hamil mengalami hipertensi dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada janin.

3. Golongan darah

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ibu memiliki golongan darah A, B, AB, atau O. Tes golongan darah hanya dilakukan satu kali.

Mengetahui golongan darah bermanfaat untuk memudahkan pertolongan segera jika suatu saat ibu membutuhkan pendonor. Misalnya, bila ibu mengalami perdarahan hebat selama kehamilan atau kelahiran.

Selain itu, pemeriksaan golongan darah ini untuk melihat rhesus antibodi. Lewat pemeriksaan ini akan ketahuan kemungkinan rhesus antibodi yang dapat berdampak bagi janin.

Perlu kamu ketahui, jika darah ibu memiliki rhesus negatif dan bayi ibu positif, ada kemungkinan tubuh ibu akan memproduksi antibodi terhadap darah bayi. Antibodi ini dapat melewati plasenta dan menghancurkan sel darah bayi.

Ini kemudian mengarah pada kondisi ‘penyakit rhesus’, atau ‘penyakit hemolitik pada bayi baru lahir’. Ini biasanya tidak akan menimbulkan masalah pada kehamilan pertama, tetapi bisa memengaruhi kehamilan berikutnya dengan bayi RhD positif.

Karena itu, jagalah selalu kesehatan selama kehamilan dengan mengonsumsi vitamin.

4. Tes skrining infeksi

Pemeriksaan darah yang ibu lakukan di awal kehamilan juga akan mencari beberapa infeksi yang bisa memengaruhi bayi Anda yang belum lahir. Tes pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit menular ini biasanya bisa ibu lakukan pada kunjungan antenatal pertama. 

Beberapa tes tersebut meliputi:

  • Rubella (campak jerman).
  • Sipilis.
  • Hepatitis B.
  • Hepatitis C.
  • HIV (human immunodeficiency virus).
  • Varicella.
  • Sitomegalovirus.

5. Deteksi kelainan genetik

Banyak kelainan genetik yang bisa ibu ketahui sebelum lahir. Itulah mengapa dokter bisa menawarkan tes genetik selama kehamilan bila ibu dan pasangan memiliki riwayat keluarga dengan kelainan genetik.

Contoh kelainan genetik yang bisa dokter diagnosis, antara lain:

  • Penyakit sel sabit.
  • Thalasemia.
  • Cystic fibrosis.
  • Hemofilia A.

6. Skrining Alfa-Fetoprotein (AFP)

Cek lab kehamilan lainnya yang penting untuk ibu hamil adalah skrining AFP untuk mengukur protein dalam darah. AFP adalah protein yang biasanya diproduksi oleh hati janin yang bisa kamu temukan dalam cairan ketuban.

Protein ini akan melintasi plasenta dan memasuki darah. Tingkat AFP yang tidak normal bisa menjadi pertanda:

  • Cacat pada dinding perut janin.
  • Down Syndrome atau kelainan kromosom lainnya.
  • Cacat tabung saraf terbuka, seperti spina bifida.
  • Kehamilan kembar (lebih dari satu janin memproduksi protein).

Selain itu, ibu juga perlu memenuhi berbagai nutrisi penting. Simak selengkapnya di laman ini: 5 Nutrisi yang Penting saat Hamil.

7. Tes hemoglobin

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada ibu hamil. Masalah kesehatan tersebut terjadi karena meningkatnya volume darah. 

Anemia tidak hanya bisa membuat ibu cepat lelah, tapi yang lebih fatalnya lagi adalah ibu berisiko mengalami perdarahan saat hamil atau melahirkan akibat kekurangan zat besi. Nah, dalam cek lab ibu hamil, ibu bisa melakukan tes hemoglobin untuk mendeteksi anemia.

8. Tes TORCH

Pemeriksaan TORCH juga menjadi salah satu cek lab ibu hamil yang direkomendasikan. Pemeriksaan ini merupakan sekelompok tes darah untuk mendeteksi toxoplasmosis, rubella cytomegalovirus, herpes simpleks, dan HIV.

Biasanya, dokter menganjurkan ibu hamil untuk menjalani tes TORCH pada kunjungan pertama setelah kehamilan.  

9. Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Laboratory)

Pemeriksaan VDRL adalah jenis pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya infeksi sifilis atau tidak di dalam tubuh. Ibu hamil perlu melakukan tes VDRL untuk mencegah penularan penyakit ini pada janin. 

Bumil dengan sifilis dapat menyebabkan anak lahir dengan kondisi sifilis kongenital. Anak yang terkena kondisi ini bisa mengalami kegagalan organ dan berakibat kematian.

10. NIPT (Non-Invasive Prenatal Testing)

Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan kelengkapan salinan kromosom pada janin. Lewat pengambilan sampel darah, dokter akan memeriksa serta mendeteksi kemungkinan potensi sindrom Down lewat jumlah kromosom janin.

11. Tes urine atau urinalisis

Selain untuk mengecek kehamilan, tes urine pada ibu hamil juga bisa bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan dan perkembangan penyakit.

Melalui pemeriksaan urinalisis, dokter ataupun profesional medis bisa mengetahui perkembangan penyakit diabetes, infeksi ginjal ataupun gejala penyakit hati. 

Itulah penjelasan mengenai tes darah saat hamil, pastikan ibu melakukan semua pemeriksaan yang dokter sarankan, ya. Dan jangan lupa untuk Ketahui Waktu yang Tepat untuk Tes Kehamilan.

12. Pemeriksaan BTA (Bakteri Tahan Asam)

Pemeriksaan BTA dilakukan untuk mengetahui kemungkinan ibu mengidap tuberkulosis atau tidak. Ini tidak hanya untuk mendeteksi dan mencegah kemungkinan terburuk infeksi pada ibu melainkan juga kesehatan janin dalam kandungan.

13. Pemeriksaan darah malaria

Jenis pemeriksaan ini terutama dilakukan untuk ibu yang tinggal di daerah endemi malaria. Namun untuk bumil yang tidak tinggal di daerah endemi tetap perlu melakukan pemeriksaan darah malaria bila terdapat indikasi.

 

Manfaat Cek Lab Kehamilan

Mengapa penting untuk melakukan pemeriksaan darah selama masa kehamilan? Sebagai bagian dari perawatan cek lab kehamilan, tes darah merupakan pemeriksaan yang penting ibu lakukan. Tujuannya untuk mencari tahu kondisi kesehatan ibu serta janin dalam kandungan. 

Berikut adalah manfaat cek lab kehamilan:

1. Mendeteksi penyakit lebih dini

Dokter dapat memantau kesehatan janin dengan lebih baik melalui cek lab kehamilan. Misalnya dengan melakukan pemeriksaan darah dapat mengungkapkan informasi tentang kesehatan janin, seperti kadar oksigen dan nutrisi yang janin peroleh. 

Cek lab kehamilan juga dapat mendeteksi ketidaknormalan yang memerlukan tindakan medis segera mungkin, sehingga dapat mencegah terjadinya potensi komplikasi.

2. Menentukan pengobatan yang tepat 

Bila ditemukan adanya penyakit tertentu dari hasil laboratorium, dokter akan lebih mudah menentukan pengobatan yang tepat. Sebaliknya, penyakit yang tidak terdeteksi selama kehamilan dapat memicu komplikasi berbahaya. Ini tidak hanya berisiko bagi ibu, tetapi juga pada janin dalam kandungan.

3. Melindungi janin dari penyakit berbahaya

Melalui tes ini juga, dokter bisa mendeteksi adanya penyakit atau infeksi yang bisa memengaruhi ibu dan janin, seperti hepatitis B, sifilis, dan HIV. Tes ini bisa memeriksa adanya kemungkinan ibu memiliki risiko kesehatan tertentu yang dapat menurun ke anak. Informasi mengenai ini dapat membantu dokter mencegah masalah kesehatan tersebut sampai berkembang dan mengganggu kondisi janin.

4. Memberikan ketenangan kepada orang tua

Ada banyak pemeriksaan yang akan dilakukan selama cek lab kehamilan. Informasi mengenai update kesehatan ini akan membantu ibu untuk dapat menjalani kehamilan dengan lebih tenang. Pada akhirnya ibu dan ayah dapat mempersiapkan persalinan secara maksimal.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Referensi:
The American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada 2023. Routine Tests During Pregnancy.
American Pregnancy Association. Diakses pada 2023. Glucose Tolerance Test.
National Health Service. Diakses pada 2023.Antenatal Checks and Tests.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2023. Common Tests During Pregnancy.
Pregnancy Birth and Baby. Diakses pada 2023. Blood tests during pregnancy.
Halodoc. Diakses pada 2023. Catat, Ini yang Perlu Diketahui tentang Tes Syphilis (VDRL/RPR).
Kemkes.go.id. Diakses pada 2023. Sifilis pada Bayi dan Anak (Sifilis Kongenital).
Halodoc. Diakses pada 2023. Lakukan Pemeriksaan Ini saat Memasuki Trimester Kedua.
Halodoc. Diakses pada 2023. Pentingnya Cek Urine untuk Kesehatan.
Kanal Pengetahuan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gajah Mada. Diakses pada 2023. Diabetes pada Ibu Hamil, Berbahayakah?
Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat. Diakses pada 2023. Pemeriksaan Golongan Darah pada Ibu Hamil sebagai Upaya Siaga Donor Darah di Kelas Ibu Hamil Wirobrajan.
Halodoc. Diakses pada 2023. Bumil, Ini Pentingnya Alasan Melakukan Skrining Infeksi Kehamilan.
Halodoc. Diakses pada 2023. Mengenal Gejala Trisomy 13 Saat Bayi Masih Dalam Kandungan.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Alpha-Fetoprotein (AFP) Test.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat. Diakses pada 2023. Pemeriksaan Hemoglobin (Hb) pada Ibu Hamil di Puskesmas Sibande.
Bumame. Diakses pada 2023. Skrining Down Syndrome dan 90+ Masalah Genetik.
Lifepal. Diakses pada 2023. Biaya Cek Darah Kehamilan di Puskesmas dan Laboratorium.
Kids Health.org. Diakses pada 2023. Prenatal Tests: First Trimester.
Bumil, Ini Jenis Tes dan Pentingnya Manfaat Cek Lab Kehamilan