“Perkembangan kognitif anak mengacu pada proses mengingat, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah. Perkembangan ini bisa berbeda-beda pada tiap anak. Psikolog J. Piaget membagi perkembangan kognitif anak pada empat tahap berdasarkan usia anak.”

 

 

 

Secara garis besar, kognitif adalah berbagai kegiatan mental yang dapat menjadikan seseorang bisa mengaitkan, menilai, dan memberikan pertimbangan terhadap suatu kejadian. Alhasil, mereka bisa memperoleh pengetahuan setelah itu. 

Aspek kognitif memiliki hubungan yang sangat erat dengan tingkat inteligensi atau kecerdasan seseorang. Misalnya, saat kamu sedang belajar, mencoba memecahkan masalah, dan menciptakan sebuah ide. 

Apa Saja Fungsi Kognitif?

Fungsi kognitif dapat membuat seseorang lebih mudah berinteraksi dan bergaul. Agar lebih jelas, berikut beberapa peran penting dari fungsi kognitif yang perlu orang tua ketahui:

1. Perhatian

Perhatian berperan sebagai penyeleksi datangnya rangsangan yang selanjutnya dapat menjadi perhatian utama dan secara bersama bisa diabaikan. Rangsangan bisa berupa suara, bau, atau gambar.

2. Daya ingat atau memori

Fungsi ini berhubungan dengan tingkat konsentrasi dan fokus. Semakin tinggi tingkat fokus, tentu semakin baik daya ingatnya. Ini menunjukkan proses informasi akan masuk ke otak dan bagaimana otak menyimpannya. 

3. Peran eksekutif

Selanjutnya, fungsi eksekutif yang mengarahkan seseorang untuk bisa menjadi seorang perencana yang baik dan merealisasikannya. Mudahnya, melalui fungsi ini orang tua bisa melihat bagaimana cara sang buah hati menyelesaikan masalah. 

4. Kemampuan untuk berbahasa

Aspek kemampuan berbahasa berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam merangkai kata ketika berbicara dengan orang lain. Setiap individu mempunyai kapabilitas berbahasa yang pastinya tidak sama, bergantung dari bagaimana fungsi kognitifnya. 

5. Merasa dan mengamati

Adanya fungsi kognitif seharusnya bisa membuat seseorang mengenali dan merasakan semua yang ada pada lingkungan sekitar. Contohnya, mereka bisa membedakan buah semangka dengan melon, buah lemon dan jeruk, atau lainnya. 

Dasar Teori Pendekatan Kognitif

Lalu, apa sebenarnya dasar dari teori pendekatan kognitif? Mudahnya, teori belajar kognitif adalah suatu teori pembelajaran yang lebih berfokus pada bagaimana proses belajar daripada hasil dari pembelajaran. 

Teori ini menyebutkan, seseorang tidak hanya menunjukkan kaitan antara rangsangan dan respons saat belajar, tetapi juga sikap untuk mencapai apa yang menjadi tujuan belajarnya. Ada 5 prinsip dalam dasar teori belajar kognitif dalam proses belajar, yaitu:

  • Proses yang lebih penting daripada hasilnya.
  • Sudut pandang dan cara memahami dalam mencapai semua tujuan juga menunjukkan sikap.
  • Pemisahan materi belajar jadi komponen yang lebih sederhana dan belajar secara terpisah.
  • Setiap murid harus menunjukkan keaktifan dalam belajar.
  • Perlu proses berpikir yang kompleks saat belajar. 

Apa Itu Pendekatan Kognitif?

Pendekatan kognitif adalah istilah yang menyebutkan kalau tingkah laku menjadi aspek penting yang membuat seseorang melalui proses mental. Hal ini selanjutnya dapat membantu meningkatkan kapabilitas dalam memberi nilai, membandingkan, maupun merespons rangsangan sebelum muncul reaksi

Secara sederhana, pendekatan ini berfokus pada isi pikiran manusia sehingga bisa memperoleh pengalaman, lebih mudah memahami, dan lainnya. 

Tahapan Perkembangan Kognitif Anak dalam Teori Piaget

Melansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menurut J. Piaget, awal masa remaja terjadi transformasi kognitif yang besar menuju cara berpikir yang lebih abstrak, konseptual, dan berorientasi ke masa depan (future oriented).

Remaja mulai menunjukkan minat dan kemampuan di bidang tulisan, seni, musik, olahraga, dan keagamaan. 

Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mental.

Lantas, seperti apa sih tahapan teori Piaget dalam perkembangan kognitif anak?

1. Tahap Sensorimotor (Usia 18-24 bulan)

Tahap sensorimotor adalah yang pertama dari empat tahap dalam teori Piaget mengenai perkembangan kognitif anak Piaget. Selama periode ini, bayi mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motorik (menggapai, menyentuh). 

Perkembangan anak yang utama selama tahap sensorimotor adalah pemahaman bahwa ada objek dan peristiwa terjadi di dunia secara alami dari tindakannya sendiri.

Misalnya, jika ibu meletakkan mainan di bawah selimut, anak tahu bahwa main yang biasanya ada (dia lihat) kini tidak terlihat (hilang), dan anak secara aktif mencarinya. Pada awal tahapan ini, anak berperilaku seolah mainan itu hilang begitu saja. 

2. Tahap Praoperasional (Usia 2-7 Tahun)

Tahap ini dimulai sekitar 2 tahun dan berlangsung hingga kira-kira 7 tahun. Selama periode ini, anak berpikir pada tingkat simbolik tapi belum menggunakan operasi kognitif. Artinya, anak tidak bisa menggunakan logika atau mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran.

Perkembangan anak terdiri dari membangun pengalaman tentang dunia melalui adaptasi dan bekerja menuju tahap (konkret) ketika ia bisa menggunakan pemikiran logis.

Selama akhir tahap ini, anak secara mental bisa merepresentasikan peristiwa dan objek (fungsi semiotik atau tanda), dan terlibat dalam permainan simbolik. 

3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 Tahun)

Perkembangan kognitif anak di tahap ini berlangsung sekitar usia 7 hingga 11 tahun, dan ditandai dengan perkembangan pemikiran yang terorganisir dan rasional. Piaget menganggap tahap konkret sebagai titik balik utama dalam perkembangan kognitif anak, karena menandai awal pemikiran logis. 

Pada tahapan ini, Si Kecil cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran atau pemikiran logis, tapi hanya bisa menerapkan logika pada objek fisik.

Anak mulai menunjukkan kemampuan konservasi (jumlah, luas, volume, orientasi). Meskipun anak bisa memecahkan masalah dengan cara logis, mereka belum bisa berpikir secara abstrak atau hipotesis.

4. Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas)

Perkembangan kognitif anak menurut tahap terakhir menurut Piaget dimulai sekitar usia 12 tahun dan berlangsung hingga dewasa.

Saat remaja memasuki tahap ini, mereka memperoleh kemampuan untuk berpikir secara abstrak dengan memanipulasi ide di kepalanya, tanpa ketergantungan pada manipulasi konkret. 

Seorang remaja bisa melakukan perhitungan matematis, berpikir kreatif, menggunakan penalaran abstrak, dan membayangkan hasil dari tindakan tertentu. Ibu bisa membaca artikel 7 Cara Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak sebagai bahan pertimbangan.

Bagaimana Cara Mendukung Perkembangan Kognitif Anak?

Lima tahun pertama kehidupan anak menjadi fase terpenting dalam membentuk kompetensi intelektualnya. Pasalnya, hubungan dengan keluarga, terlebih orang tua memiliki pengaruh yang begitu besar untuk mendukung perkembangan kognitif pada anak. 

Inilah sebabnya, orang tua tetap memiliki tugas yang sangat penting untuk membantu anak membentuk pola berpikir, belajar, dan perkembangannya intelektualnya. Cara terbaik yang bisa dilakukan adalah membantu stimulasi kognitif sesuai dengan usia sang buah hati. 

Misalnya, membantu anak mengamati dan menyentuh objek baru, membiarkan anak untuk selalu aktif bereksplorasi dengan lingkungan sekitarnya. Biarkan anak-anak menyusun dan merapikan sendiri semua barang miliknya. Tak ketinggalan, memberikan stimulasi dalam kemampuan gerak dan keseimbangan anak juga dapat menjadi opsi terbaik. 

Saat anak bertanya tentang banyak hal, berikan jawaban dengan kalimat yang paling mudah mereka mengerti. Orang tua juga bisa bertanya pada anak untuk membantu Si Kecil memecahkan masalah. Tak kalah pentingnya, berikan asupan gizi seimbang pada anak, termasuk lemak sehat, protein, karbohidrat, hingga berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk perkembangan aspek kognitifnya. 

Meski begitu, orang tua perlu mengetahui bahwa setiap anak memiliki perkembangan dan kebutuhan yang tidak sama.Mungkin, ini bukan menjadi hal yang mudah bagi orang tua. Namun, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan psikolog anak untuk mendapatkan saran terbaik terkait dengan perkembangan kognitif sang buah hati.

 

 

 

 

 

 

 

"Ibu hamil perlu memenuhi kebutuhan nutrisinya untuk menjaga kesehatan diri maupun janin. Adapun beberapa zat yang perlu didapatkan ibu hamil setiap harinya."

 

 

Nutrisi ibu hamil penting untuk mendukung perkembangan janin di dalam kandungan. Bukan itu saja, memenuhi gizi bumil juga bisa menjaga kesehatan dan mencegah masalah kehamilan. 

Nah, ada beberapa zat yang wajib ibu penuhi selama kehamilan karena senyawa ini berperan besar dalam perkembangan organ-organ bayi. Simak penjelasan berikut untuk informasi selengkapnya!

 

Ketahui Nutrisi Ibu Hamil yang Perlu Dipenuhi

Berikut adalah beberapa nutrisi penting yang perlu ibu perhatikan selama kehamilan:

 

1. Asam folat

Vitamin B9 alias asam folat adalah nutrisi yang perlu ibu penuhi selama hamil. Zat ini membantu dalam pembentukan sel darah merah dan perkembangan sistem saraf janin. Untuk informasi selengkapnya Ketahui Manfaat Asam Folat untuk Pertumbuhan Bayi lebih lanjut.

Kekurangan asam folat dapat meningkatkan risiko cacat tabung saraf pada janin. Sumber makanan yang kaya asam folat meliputi sayuran berdaun hijau (seperti bayam dan kangkung), kacang-kacangan, biji-bijian, jeruk, dan hati. Pada beberapa kasus, dokter dapat merekomendasikan suplemen asam folat.

 

2. Zat besi

Selain asam folat, bumil juga perlu memenuhi kebutuhan zat besi. Nutrisi ini pun membantu pembentukan sel darah merah dan transportasi oksigen ke tubuh. Selama kehamilan, kebutuhan zat besi meningkat karena peningkatan volume darah. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil. 

Makanan yang kaya zat besi meliputi daging merah, unggas, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran berdaun hijau. Suplemen zat besi mungkin ibu perlukan jika kebutuhan tidak tercukupi melalui makanan. 

 

3. Kalsium

Asupan kalsium penting untuk pembentukan tulang dan gigi janin, serta menjaga kesehatan tulang ibu. Makanan yang kaya kalsium meliputi produk susu, keju, yogurt, ikan berbasa, dan sayuran hijau tua. Jika asupan kalsium melalui makanan tidak mencukupi, dokter mungkin merekomendasikan suplemen kalsium.

 

4. Protein

Kalau nutrisi ibu hamil ini berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan sel janin. Kebutuhan protein meningkat selama kehamilan. Sumber protein yang baik meliputi daging, unggas, ikan, telur, produk susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

 

5. Omega-3

Asam lemak omega-3, terutama DHA (asam dokosaheksaenoat), berfungsi membantu perkembangan otak dan mata janin. Makanan yang kaya omega-3 meliputi ikan berlemak (seperti salmon, sarden, dan ikan tuna), kacang-kacangan, dan biji-bijian. 

Suplemen minyak ikan juga dapat dipertimbangkan. Akan tetapi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya. 

 

Alasan Pentingnya Memenuhi Nutrisi Ibu Hamil

Ada sejumlah alasan mengapa bumil wajib memenuhi kebutuhan nutrisinya. Alasannya antara lain:

 

1. Pertumbuhan dan perkembangan janin

Nutrisi yang cukup dan seimbang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang sehat. Zat-zat tersebut membantu pembentukan organ-organ penting, sistem saraf, dan jaringan tubuh lainnya pada janin.

 

2. Kesehatan ibu hamil

Selama kehamilan, tubuh ibu memerlukan nutrisi tambahan untuk mendukung perubahan fisik dan fisiologis yang terjadi. Nutrisi ibu hamil membantu menjaga kesehatan ibu, mencegah anemia, meningkatkan energi, dan mengurangi risiko komplikasi.

 

3. Pencegahan cacat lahir

Beberapa nutrisi, seperti asam folat, memiliki peran penting dalam mencegah cacat lahir pada janin. Asam folat, misalnya, membantu dalam pembentukan tabung saraf pada janin. Kekurangan zat tersebut dapat meningkatkan risiko cacat tabung saraf seperti spina bifida.

 

4. Kesehatan tulang dan gigi

Nutrisi seperti kalsium dan vitamin D penting untuk perkembangan tulang dan gigi janin yang kuat. Selama kehamilan, janin mengandalkan pasokan kalsium dari tubuh ibu untuk pertumbuhan tulangnya. 

Jika asupan kalsium tidak mencukupi, tubuh ibu dapat mengalami kekurangan kalsium, yang dapat mengakibatkan penurunan kepadatan tulang dan peningkatan risiko osteoporosis di kemudian hari.

 

5. Nutrisi ibu hamil untuk jaga energi dan stamina

Ibu hamil memerlukan energi tambahan karena tubuh sedang bekerja keras untuk mendukung pertumbuhan janin dan perubahan fisik yang terjadi.

Nutrisi yang cukup dan seimbang, termasuk karbohidrat, lemak, dan protein, memberikan energi, dan membantu menjaga stamina selama kehamilan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Masa remaja dimulai dari usia 10-18 tahun dan ada tiga tahapan perkembangan remaja. Pada masing-masing tahapan, anak remaja akan mengalami banyak perubahan, baik secara fisik, kognitif maupun emosi.”

 

 

Remaja adalah masa yang unik di mana seorang anak mulai beralih menjadi orang dewasa. Dimulai dari usia 10 tahun hingga 18 tahun, ada banyak perubahan dan perkembangan anak remaja yang akan terjadi.

Mulai dari perkembangan fisik, kognitif, perilaku, emosi hingga sosialnya. Yuk, simak tahapan perkembangan remaja lebih lanjut di sini!

 

Tahapan Perkembangan Remaja

Memasukki usia remaja, setiap anak akan mengalami banyak perubahan. Hal itu dialami oleh baik remaja laki-laki maupun remaja perempuan. Perkembangan pada masa remaja dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

 

1. Masa remaja awal (usia 10-13 tahun)

Selama masa remaja awal, anak-anak akan mengalami perubahan fisik, kognitif, dan psikologis yang signifikan. Ini adalah masa peralihan di mana mereka mulai mengembangkan identitas dan berusaha membangun pertemanan dengan kelompok sebaya mereka.

Berikut beberapa perkembangan remaja yang khas di masa awal remaja ini:

  • Perubahan fisik

Anak-anak akan mengalami perkembangan fisik yang cukup besar dan minat seksual yang meningkat di masa ini. 

Sejumlah perubahan pada tubuh yang akan mereka alami, seperti tumbuhnya rambut di bawah lengan dan dekat kemaluan, perkembangan payudara pada wanita dan pembesaran buah zakar pada pria. Perubahan ini bisa dimulai sejak usia 8 tahun untuk perempuan dan usia sembilan tahun untuk laki-laki.

Anak perempuan juga akan memulai menstruasi mereka sekitar usia 12 tahun.

  • Perkembangan kognitif

Pada tahap perkembangan remaja awal, anak-anak cenderung egois dan merasa pemikirannya benar. Karena itu, orang tua perlu memberikan alasan atau argumen setiap kali memberi nasihat.

Selain itu, mereka juga mulai sadar dengan penampilan mereka dan khawatir tentang penilaian dari teman-teman sebayanya. Anak yang baru mulai beranjak remaja ini juga akan mengembangkan pemikiran moral yang lebih dalam.

  • Perkembangan emosi dan sosial

Jangan kaget bila anak praremaja ibu marah ketika ibu masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu atau dengan sengaja mengintip smartphone-nya. Hal itu karena pada masa remaja awal ini, anak-anak akan mulai menuntut privasi.

Mereka juga ingin mengeksplorasi bagaimana menjadi mandiri dan tidak bergantung pada keluarga mereka. Selain itu, mereka juga akan menjalin persahabatan yang dekat dengan teman sebayanya dan mendapatkan pengaruh dari teman-temannya. 

Nah, orang tua perlu tahu 5 Faktor yang Memengaruhi Psikologi Remaja agar bisa memahami remaja lebih baik lagi.

 

2. Pertengahan masa remaja (usia 14-17 tahun)

Memasuki pertengahan masa remaja, anak-anak akan terus mengalami pertumbuhan dan penemuan diri. Remaja pada tahap ini akan mengalami peningkatan intensitas emosional dan menghadapi tantangan baru saat tanggung jawab mereka mulai bertambah.

Berikut perkembangan remaja di masa pertengahan:

  • Perubahan fisik

Remaja laki-laki mungkin akan mengalami pertumbuhan yang pesat pada tahap ini dan suaranya akan pecah dan bertambah lebih berat. Sedangkan pertumbuhan remaja perempuan akan melambat pada masa ini dan sebagian besar dari mereka akan memiliki periode menstruasi yang teratur.

Ketertarikan pada hubungan romantis dan seksual biasanya dimulai pada masa ini. Agar lebih jelas, ketahui Perkembangan Fisik Remaja yang Perlu Diketahui.

  • Perkembangan kognitif

Otak mereka terus berkembang menjadi lebih dewasa dan berpikir secara abstrak dalam memecahkan masalah. Meski begitu, emosi masih sering mendorong anak-anak remaja ini dalam mengambil keputusan, sehingga mereka bisa bertindak berdasarkan dorongan hati tanpa memikirkan semuanya secara menyeluruh.

  • Perkembangan emosi dan sosial

Argumen dengan orang tua bisa meningkat saat anak remaja berjuang untuk lebih mandiri pada masa ini. Mereka juga akan lebih sedikit menghabiskan waktu bersama keluarga dan lebih banyak waktu bersama teman-teman mereka.

Pada tahap ini juga, tekanan dari teman sebaya bisa mencapai puncaknya dan penampilan diri menjadi penting.

 

3. Masa akhir remaja/dewasa muda (usia 18 tahun ke atas)

Masa remaja akhir menandai transisi menuju masa dewasa muda, di mana seorang anak akan semakin menyempurnakan identitas mereka dan membuat keputusan penting mengenai masa depan mereka. Tahap ini ditandai dengan peningkatan kemandirian dan pengembangan identitas pribadi dan sosial.

  • Perkembangan fisik

Pada masa ini, perkembangan fisik remaja biasanya sudah selesai dan sebagian dari mereka sudah tumbuh setinggi orang dewasa.

  • Perkembangan kognitif

Pada tahap ini, remaja sudah bisa mampu berpikir tentang ide-ide secara rasional, memiliki kontrol impuls (mengontrol perilaku dan emosinya) dan bisa mengesampingkan kepuasan diri, serta merencanakan masa depan.

Mereka juga memiliki rasa identitas dan individualitas yang lebih kuat dan bisa mengidentifikasi nilai-nilai mereka sendiri

  • Perkembangan emosi dan sosial

Anak-anak remaja yang beranjak dewasa juga mengalami peningkatan kemandirian, stabilitas emosi, stabilitas dalam persahabatan dan hubungan romantis, dan mungkin juga menjalin “hubungan dewasa” dengan orang tua. Mereka mungkin memandang orangtua bukan sebagai figur otoritas, melainkan sebagai sahabat.

Itulah tahapan perkembangan remaja yang perlu orangtua ketahui.  Dengan begitu, ayah dan ibu bisa lebih siap dalam menghadapi perubahan anak remaja dan mencari cara efektif untuk mengatasinya.