“Beras hitam menjadi salah satu jenis beras yang mengandung nutrisi dan kaya akan manfaat. Di dalam beras ini, terdapat serat, protein, karbohidrat, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh.”

 

Ini Kandungan Gizi yang Luar Biasa dalam Beras Hitam

Beras hitam menjadi salah satu jenis beras yang bisa kamu konsumsi di rumah. Namun, beras jenis ini berbeda dengan ketan hitam. Beras hitam biasanya juga disebut ‘forbidden rice’ atau ‘emperor rice’, yang semakin populer karena tingkat antioksidannya yang tinggi dan nilai gizinya yang luar biasa.

Beras ini memiliki rasa yang unik. Meskipun demikian, beras hitam memiliki segudang kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Sebaiknya ketahui berbagai manfaat yang bisa kamu rasakan ketika rutin mengonsumsi beras hitam sehari-hari.

 

Kandungan Gizi Beras Hitam

Nasi hitam, bagaimana juga tetaplah terlihat unik. Warna hitam keunguannya adalah hasil dari konsentrasi antosianin yang tinggi. Antosianin adalah antioksidan yang sama yang pada kulit terong, bluberi, acai beri, anggur, dan kembang kol ungu.  

Mengutip Food Data Central U.S. Department of Agriculture, jika dibandingkan dengan jenis beras lainnya, beras hitam merupakan salah satu yang tertinggi proteinnya. 

Per 3,5 ons (100 gram), beras hitam mengandung 9 gram protein, dibandingkan dengan beras merah yang memiliki 7 gram protein. Beras hitam juga merupakan sumber zat besi yang baik, yakni mineral yang penting untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. 

Dalam 1/4 cangkir (45 gram) beras hitam mentah, terdapat beberapa nutrisi seperti:

  • Kalori: 160.
  • Lemak: 1,5 gram.
  • Protein: 4 gram.
  • Karbohidrat: 34 gram.
  • Serat: 1 gram.
  • Besi: 6 persen dari rekomendasi harian. 

Beras hitam juga kaya akan antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang melindungi sel tubuh dari stres oksidatif yang disebabkan oleh molekul yang dikenal sebagai radikal bebas. 

Meskipun kurang populer dibandingkan varietas beras lainnya, penelitian menunjukkan bahwa beras hitam memiliki kapasitas dan aktivitas antioksidan tertinggi secara keseluruhan. 

Faktanya, selain antosianin, beras hitam ternyata mengandung lebih dari 23 senyawa tanaman dengan sifat antioksidan, termasuk beberapa jenis flavonoid dan karotenoid.

 

Berbagai Manfaat Beras Hitam untuk Kesehatan

Menambahkan nasi hitam ke dalam menu sehari-hari bisa menjadi cara mudah untuk memasukkan lebih banyak antioksidan, untuk melindungi tubuh dari ancaman penyakit.

Berikut manfaat beras hitam yang bisa kamu rasakan untuk kesehatan, yaitu:

1.Meningkatkan kesehatan jantung

Meskipun penelitian mengenai manfaat beras hitam untuk kesehatan jantung masih sangat terbatas, tetapi kandungan antioksidannya mampu membuat kesehatan jantung lebih optimal. Flavonoid dalam beras ini mampu menurunkan risiko gangguan jantung.

2.Mengoptimalkan kesehatan mata

Karotenoid yang menjadi salah satu jenis antioksidan dalam beras ini mampu menjaga kesehatan sel pada mata, khususnya retina. Karotenoid berhasil menurunkan risiko kerusakan akibat paparan sinar UV pada mata.

3.Menjaga kesehatan pencernaan

Kandungan serat dan protein dalam beras ini juga bisa meningkatkan kesehatan pencernaan. Dengan mengonsumsi beras hitam secara rutin, kamu akan terhindar dari konstipasi hingga perut kembung.

4.Menurunkan berat badan

Bukan hanya menjaga kesehatan pencernaan, protein dan serat dalam beras ini juga bisa membantu kamu menurunkan berat badan. Kedua kandungan tersebut akan membuat kamu merasa kenyang lebih lama sehingga kamu dapat mengontrol asupan makanan dengan lebih baik.

5.Mengontrol kadar gula darah

Penelitian yang dilakukan pada hewan, kandungan anthocyanin dalam beras ini mampu menurunkan kadar gula darah pada pengidap diabetes tipe 2. Tentunya, penelitian pada manusia masih akan terus dilakukan untuk memastikan manfaat beras ini pada pengidap diabetes.

6.Menurunkan peradangan pada tubuh

Antioksidan yang ada di dalam beras ini mampu mengatasi sejumlah peradangan yang terjadi pada tubuh. Bahkan, rutin mengonsumsi beras ini bisa menurunkan gejala peradangan pada pengidap artritis dan dermatitis.

Hal serupa juga terdapat pada penelitian dalam International Journal of Health Sciences and Research, yang mengatakan adanya sifat antiinflamasi pada beras hitam.

Beras ini memiliki kemampuan untuk mereduksi respon inflamasi pada tubuh. Peradangan terjadi secara alami untuk melindungi tubuh dari paparan infeksi bakteri dan virus.

7.Mencegah kanker

Antosianin dalam beras ini memiliki sifat antikanker. Sebuah penelitian menggunakan hewan pada jurnal Nutrition and Cancer dengan judul Anticancer Activities of an Anthocyanin-Rich Extract from Black Rice Against Breast Cancer Cells in Vitro and in Vivo mengatakan, kandungan antosianin dalam beras ini mampu menghambat pertumbuhan pertumbuhan tumor ganas dan penyebaran sel kanker dalam tubuh.

 

Beras Hitam Mudah Dimasak

Memasak nasi hitam itu mudah dan mirip dengan memasak nasi dalam bentuk lain. Untuk menyiapkannya, cukup campurkan nasi dan air atau kaldu dalam panci dengan api sedang hingga besar. 

Setelah mendidih, tutupi dan kecilkan api hingga mendidih. Masak nasi selama 30-35 menit, atau sampai empuk, kenyal, dan semua cairan terserap. Angkat wajan dari api dan diamkan nasi selama 5 menit sebelum membuka tutupnya. Gunakan garpu untuk membantu mengembang nasi sebelum disajikan.

Untuk setiap 1 cangkir (180 gram) beras hitam mentah, gunakan 2 1/4 cangkir (295 ml) air atau kaldu. Agar nasi tidak bergetah saat dimasak, disarankan untuk membilas nasi dengan air dingin sebelum dimasak untuk menghilangkan sebagian pati ekstra di permukaannya. 

Setelah nasi siap, kamu bisa menggunakannya di hidangan apa pun yang menggunakan nasi merah, seperti di mangkuk biji-bijian, tumis, atau salad.

Beras hitam lebih dari sekedar biji-bijian bergizi. Saat dimasak, warna ungu pekatnya bahkan dapat mengubah makanan paling dasar menjadi hidangan yang menakjubkan secara visual. 

Nah, itulah berbagai manfaat beras hitam dan cara mengolahnya. Bagaimana, tertarik untuk mencobanya?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Konsumsi minuman bersoda pada balita memiliki dampak negatif terhadap kesehatannya. Karenanya, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan untuk melindungi kesehatan balita dan mengoptimalkan tumbuh dan kembangnya.”

 

Ketahui 5 Dampak Balita Konsumsi Minuman Bersoda

 

Minuman bersoda telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari banyak orang. Minuman ini umumnya memiliki rasa manis dan bersifat segar. Namun, perlu diingat, minuman bersoda juga mengandung sejumlah efek samping yang dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama pada balita. 

Penting untuk menyadari dampak yang mungkin timbul akibat konsumsi minuman bersoda pada balita. Mengingat mereka adalah kelompok usia yang sangat rentan dan berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang kritis. Untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya.

 

Dampak Balita Konsumsi Minuman Bersoda

1. Risiko Obesitas

Minuman bersoda mengandung gula tambahan yang tinggi dan kalori berlimpah. Konsumsi minuman bersoda pada balita dapat mengakibatkan peningkatan berat badan yang berlebihan dan meningkatkan risiko obesitas. Obesitas dapat berdampak serius pada kesehatan, termasuk risiko penyakit jantung, diabetes, dan gangguan metabolik lainnya.

2. Kerusakan Gigi

Minuman bersoda mengandung asam fosfat dan tinggi gula, yang dapat merusak lapisan enamel gigi. Mengonsumsi minuman bersoda secara rutin pada balita dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi. Kerusakan gigi pada balita dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, dan mengganggu pertumbuhan gigi permanen yang sehat.

3. Gangguan Pencernaan pada Balita

Kandungan gula dan bahan tambahan dalam minuman bersoda dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di dalam saluran pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit atau diare pada balita. Konsumsi minuman bersoda juga dapat menggantikan asupan air putih yang penting untuk menjaga hidrasi tubuh, sehingga bisa menyebabkan dehidrasi dan gangguan fungsi organ pada balita.

4. Kurangnya Nutrisi

Minuman bersoda umumnya rendah atau bahkan tidak mengandung nutrisi penting yang balita butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Konsumsi minuman bersoda dapat menggantikan asupan makanan sehat yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat.

5. Ketergantungan pada Rasa Manis

Minuman bersoda memiliki rasa manis yang kuat, yang dapat menciptakan ketergantungan pada balita terhadap makanan dan minuman manis lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi pola makan mereka secara keseluruhan dan mengurangi kecenderungan mereka untuk mengonsumsi makanan sehat.

 

Langkah Pencegahan Konsumsi Minuman Bersoda pada Balita

Untuk mengurangi dampak negatif dari konsumsi minuman bersoda pada balita, penting untuk mengambil langkah-langkah berikut:

  • Memberikan contoh yang baik dengan menghindari konsumsi minuman bersoda di depan anak.
  • Meminimalisir ketersediaan minuman bersoda di rumah.
  • Memberikan edukasi kepada balita tentang pentingnya pola makan seimbang dan pentingnya menjaga kesehatan gigi.
  • Menggantikan minuman bersoda dengan pilihan minuman yang lebih sehat seperti air putih, susu, atau jus buah segar.
  • Mendorong balita untuk mengonsumsi makanan sehat yang kaya nutrisi.

Dengan langkah-langkah ini, kita dapat melindungi kesehatan balita dan membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan baik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Obesitas wanita adalah masalah kesehatan yang terjadi ketika BMI-nya terhitung lebih tinggi dari 30. Obesitas pada ibu hamil bisa menjadi pemicu banyak komplikasi kesehatan, mulai dari darah tinggi, diabetes gestasional, hingga preeklamsia.”

 

Dampak Negatif Obesitas pada Kesehatan Ibu Hamil

Obesitas pada ibu hamil masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Wanita dapat tergolong memiliki obesitas ketika indeks massa tubuh (BMI) jumlahnya lebih dari 30.

Jika seorang wanita mengalami obesitas, kemungkinan untuk hamil akan lebih sulit daripada wanita dengan berat badan yang sehat. Terlebih lagi, ketika wanita mengalami obesitas selama kehamilan, risiko dampak negatif pada tubuh akan semakin banyak. 

Obesitas pada ibu hamil memiliki konsekuensi serius tidak hanya pada ibu tetapi juga pada janin. Berikut ini ulasannya!

Bahaya Obesitas pada Ibu Hamil

Jika kamu mengalami obesitas dan berencana mempunyai anak di masa mendatang, sebaiknya ketahui terlebih dahulu apa saja komplikasi yang bisa muncul karena obesitas pada ibu hamil. Macam-macam bahayanya antara lain:

1. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi terjadi ketika tekanan darah terhadap dinding pembuluh darah lebih tinggi dari kadar normal, yaitu 140 mmHg untuk tekanan sistolik dan 90 mmHg untuk tekanan diastolik. 

Pada ibu hamil, risiko hipertensi lebih tinggi karena selama kehamilan jumlah darah di tubuh ibu akan meningkat hingga 45 persen. Darah ini lebih sulit untuk terpompa ke seluruh tubuh jika seseorang memiliki diabetes. Sebab, adanya penumpukan lemak dan pembuluh darah yang lebih sempit.

2. Penggumpalan darah

Penelitian menyatakan bahwa wanita dengan obesitas 2.5 kali lebih berisiko untuk mengalami penggumpalan darah pada paru-paru yang sifatnya fatal selama kehamilan.

Hal ini bisa terjadi karena selama kehamilan, darah akan lebih mudah menggumpal untuk meminimalisir kehilangan darah saat melahirkan. Masalah sirkulasi darah karena obesitas berisiko tingkatkan komplikasi penggumpalan darah.

3. Preeklamsia

Preeklamsia adalah kondisi yang bisa terjadi karena dampak dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Kondisi ini bisa terjadi pada awal kehamilan.

Menurut ahli kesehatan, obesitas pada ibu hamil bisa menyebabkan penurunan sensitivitas insulin yang jauh lebih signifikan daripada wanita tanpa obesitas.

Oleh karena itu, mereka lebih mungkin mengidap preeklampsia dan menyebabkan masalah pada kerja organ seperti lambung dan hati.

4. Risiko cacat pada bayi lebih tinggi

Tidak hanya berdampak buruk pada ibu, obesitas pada ibu hamil juga akan membawa dampak negatif pada bayi. Contohnya, risiko masalah kesehatan seperti fetal makrosomia, asma, obesitas saat bayi, masalah kognitif, dan pertumbuhan yang terhambat akan lebih tinggi. 

Selain itu, cacat ketika lahir juga sering terjadi pada bayi. Defek tuba neural dan defek jantung adalah jenis kecacatan yang bisa terjadi. Ini bisa merubah bentuk atau fungsi bagian tubuh bayi tertentu. Tidak hanya itu, defek juga dapat memicu masalah kesehatan lainnya selama pertumbuhan anak. 

5. Diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang bisa terjadi pada wanita selama kehamilan. Penyakit ini bisa terjadi karena produksi insulin rendah sehingga terjadi kelebihan glukosa di dalam darah. Selama kehamilan, peningkatan hormon estrogen, kortisol, dan HPL bisa menjadi pemicu terjadinya kondisi ini.

Obesitas pada ibu hamil meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini karena kadar glukosa dalam darah orang obesitas sudah cukup tinggi. Selain itu, mengalami diabetes gestasional saat hamil juga akan meningkatkan risiko ibu mengalami diabetes dan resistensi terhadap insulin setelah melahirkan.

6. Komplikasi saat operasi cesar

Bahaya obesitas pada ibu hamil tidak sebatas masa kehamilan saja. Saat waktu melahirkan, terlalu banyak lemak di tubuh bisa menutupi jalur keluarnya bayi dari pelvis ibu.

Maka dari itu, bayi harus dokter keluarkan dengan cara operasi cesar. Jika kamu memiliki obesitas saat prosedur medis ini, kamu berisiko untuk mengalami komplikasi seperti infeksi atau kehilangan darah yang terlalu banyak. 

Itulah beberapa dampak negatif dari obesitas pada ibu hamil yang perlu kamu ketahui.