“Dikenal sebagai asam lemak jahat, asam lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah jika terjadi penumpukan dalam tubuh. Jenis lemak ini banyak ditemukan pada sumber makanan hewani.”

 

Fakta seputar Asam Lemak Jenuh yang Jarang Diketahui
 
 
 

Asam lemak terbagi menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak jenuh terkenal akan efek negatifnya untuk tubuh apabila terjadi penumpukan, mulai dari diabetes tipe 2, stroke, tekanan darah tinggi, hingga penyakit jantung.

Sebaliknya, asam lemak tidak jenuh memiliki efek positif untuk kesehatan tubuh. Salah satunya menangkal lemak jahat yang terlalu berlebih. Beberapa sumber makanan dengan kandungan asam lemak tidak jenuh yaitu ikan tuna, salmon, buah alpukat, biji-bijian, dan kacang-kacangan. 

 

Fakta tentang Asam Lemak Jenuh

Tubuh memerlukan lemak guna mendukung berbagai fungsi organ. Meski begitu, kamu perlu memperhatikan jenis lemak yang masuk ke dalam tubuh. Supaya tetap sehat, sebaiknya kamu tidak mengonsumsi makanan dengan asam lemak jenuh yang berlebihan. Berikut beberapa fakta tentang asam lemak jenuh yang perlu kamu ketahui: 

1. Berhubungan dengan peningkatan kolesterol

Seperti halnya asam lemak, kolesterol juga terbagi menjadi dua, yaitu kolesterol baik atau HDL dan kolesterol jahat atau LDL. Studi menyebutkan, asam lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Akan tetapi, kolesterol baik juga bisa meningkat saat kamu mengonsumsi makanan dengan lemak jenuh yang tinggi. 

Kendati demikian, kamu sebaiknya tetap membatasi asupan makanan dengan kandungan asam lemak jenuh tinggi. Alhasil, tubuh akan terhindari dari risiko mengalami banyak masalah kesehatan karena peningkatan kadar kolesterol jahat dalam darah. 

2. Memiliki kaitan dengan masalah kardiovaskular

Selain itu, asupan makanan dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi juga memiliki kaitan dengan peningkatan risiko masalah kardiovaskular. Ini termasuk serangan jantung, penyakit jantung, dan hipertensi. Kondisi ini juga berkaitan dengan menumpuknya kadar LDL dan peradangan yang bisa memicu kerusakan pembuluh darah pada organ jantung. 

3. Meningkatkan risiko penyakit kanker

Fakta lain dari asupan lemak jenuh berlebihan adalah meningkatkan risiko penyakit kanker. Seperti, kanker ovarium, kanker prostat, kanker lambung, kanker rahim, kanker usus besar, dan kanker payudara. Meski begitu, masih perlu adanya studi lebih lanjut untuk membuktikan dugaan tersebut. 

4. Batas asupan maksimal setiap hari

Agar tidak memicu banyak masalah kesehatan pada tubuh, kamu perlu membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh setiap hari. Setidaknya, pastikan asupannya tidak lebih dari 13 gram atau 120 kalori setiap haridengan mengonsumsi asupan makanan sehat. Misalnya, sayuran, buah, ikan, dan sumber makanan dengan gandum utuh. 

5. Ketahui efek asam lemak jenuh untuk pengidap diabetes

Bagi pengidap diabetes, pola makan tidak sehat, termasuk asupan makanan tinggi lemak jenuh yang berlebih, akan membuat tubuh semakin sulit mengendalikan peningkatan kadar gula dalam darah. Jika pengidap terus melakukan kebiasaan ini, risiko terjadinya komplikasi tentu akan semakin tinggi, misalnya mengalami masalah kesehatan pada jantung. 

Oleh karena itu, pastikan kamu tidak mengonsumsi sumber makanan tersebut secara berlebihan. Selain itu, imbangi pula dengan pola hidup sehat, seperti berolahraga secara rutin, tidak merokok, cukup mendapatkan istirahat, memenuhi asupan cairan tubuh, dan mengendalikan stres. 

Selain itu, pastikan kamu secara rutin melakukan pengecekan kesehatan, terutama tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol darah.

 
 
 
 
 
 
 

“Ibu hamil muda sangat rentan mengalami berbagai komplikasi kehamilan, bahkan salah satunya keguguran. Oleh karena itu, ibu hamil perlu mengonsumsi beberapa nutrisi untuk 3 bulan kehamilan pertama.”

 

 

Catat, Ini 7 Menu Makanan Sehat untuk Ibu Hamil Muda

 

Ibu hamil sangat perlu memperhatikan asupan nutrisi, terutama untuk ibu hamil muda yaitu pada tiga bulan kehamilan pertama. Ini menjadi hal penting untuk dipahami, sebab seorang wanita hamil muda lebih berpotensi mengalami keguguran. Oleh karena itu, penting untuk terus menjaga kesehatan tubuh. 

Para ibu tentu ingin memberikan yang terbaik untuk bayinya yang masih dalam kandungan. Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi untuk ibu hamil muda merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan. Hal ini karena nutrisi ibu hamil muda juga sangat penting untuk kesehatan dan tumbuh kembang janin.

 

 

 

Menu Makanan Sehat yang Baik untuk Ibu Hamil Muda

Selama trimester pertama, kebutuhan energi bayi masih cukup kecil. Ibu setidaknya harus mengonsumsi sekitar 2.000 kalori sehari pada trimester pertama.

Namun, dokter bisa saja merekomendasikan lebih tergantung pada kondisi ibu. Untuk memenuhi nutrisi kehamilan selama sembilan bulan ke depan, ibu sebaiknya berfokus pada nutrisi berikut ini pada trimester pertama.

 

1. Asam Folat

Ini adalah mikronutrien yang paling penting untuk nutrisi trimester pertama dan nutrisi prenatal secara umum. Pasalnya, asam folat memiliki peran penting dalam mencegah cacat pada bayi.

Untuk mendapatkan 600 mikrogram yang disarankan per hari, konsumsilah vitamin prenatal setiap hari dan perbanyak konsumsi jeruk, stroberi, sayuran berdaun hijau, sereal diperkaya, kacang merah, kacang-kacangan, kembang kol, dan buah bit.

2. Protein

Nutrisi ini adalah kunci untuk perkembangan otot bagi ibu dan Si Kecil, serta mendukung pertumbuhan jaringan rahim. Ibu sebaiknya mengonsumsi sekitar 75 gram protein per hari. Ibu bisa mengonsumsi sumber protein yang baik, seperti telur, yogurt, dan ayam.

3. Kalsium

Kalsium sangat penting untuk pertumbuhan gigi dan tulang bayi. Bayi yang masih dalam kandungan akan menyerap kalsium dari tubuh ibu. Apabila ibu mengonsumsi terlalu sedikit kalsium, ini dapat mengakibatkan tulang rapuh atau osteoporosis pada ibu. 

Ibu bisa mendapatkan 1.000 miligram yang disarankan per hari melalui diet seimbang, seperti mengonsumsi susu, keju, yogurt, dan sayuran hijau. Ibu juga bisa berkonsultasi ke dokter terkait suplemen penambah kalsium.

4. Zat Besi

Zat besi juga penting karena suplai darah ibu hamil akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan bayi yang sedang tumbuh. Ibu bisa mengonsumsi 27 miligram zat besi per hari melalui makanan dan vitamin prenatal untuk mengurangi risiko anemia kehamilan. Konsumsi sumber zat besi seperti daging sapi, ayam, telur, tahu, dan bayam.

5. Vitamin C

Makanan seperti jeruk, brokoli, dan stroberi dapat meningkatkan perkembangan tulang dan jaringan pada bayi yang sedang tumbuh serta dapat meningkatkan penyerapan zat besi. Ibu perlu menargetkan 85 miligram vitamin C per hari.

6. Kalium

Kalium yang bekerja sama dengan natrium dapat membantu tubuh ibu menjaga keseimbangan cairan yang tepat dan juga mengatur tekanan darah. Ibu perlu mengonsumsi setidaknya 2.900 miligram per hari melalui vitamin prenatal dan makanan seperti pisang, aprikot, dan alpukat.

7. DHA

Asam lemak omega-3 utama, DHA dapat ditemukan pada ikan rendah merkuri seperti ikan teri, herring, dan sarden. Jika ibu merasakan mual ketika mengonsumsi makanan laut, ibu dapat menanyakan kepada dokter untuk mengonsumsi suplemen DHA.

 

 

 

 

“Fungsi kelenjar adrenal bagi tubuh sangat penting. Kelenjar ini menghasilkan hormon penting untuk metabolisme dan kekebalan.”

 

Penting untuk Metabolisme, Ini Fungsi Kelenjar Adrenal dalam Tubuh

 

Kelenjar adrenal adalah kelenjar kecil yang letaknya ada di atas ginjal, di perut bagian atas. Ini bertugas memproduksi dan melepaskan beberapa hormon penting dalam tubuh, yang berperan dalam proses metabolisme, kekebalan, dan lain-lain.

Berbagai kondisi medis dapat memengaruhi kelenjar ini. Termasuk penyakit Addison, sindrom Cushing, dan kanker adrenal, serta tekanan darah tinggi akibat kelebihan produksi aldosteron

 

Fungsi Kelenjar Adrenal :

Kelenjar adrenal adalah bagian dari sistem endokrin, yang menghasilkan hormon tertentu yang membantu mengatur beberapa fungsi tubuh yang penting, termasuk:

  • Metabolisme.
  • Sistem kekebalan tubuh.
  • Tekanan darah.
  • Respons terhadap stres.
  • Perkembangan karakteristik seksual.

 

Beberapa hormon penting yang kelenjar ini produksi adalah:

1. Kortisol

Kortisol adalah hormon glukokortikoid yang memainkan beberapa peran penting. Ini membantu mengontrol penggunaan lemak, protein, dan karbohidrat tubuh. 

Hormon ini juga menekan peradangan, mengatur tekanan darah, meningkatkan gula darah dan membantu mengontrol siklus tidur-bangun. Kelenjar ini juga melepaskan kortisol selama masa stres untuk membantu tubuh mendapatkan dorongan energi dan menangani situasi darurat dengan lebih baik.

2. Aldosteron

Ini adalah hormon mineralokortikoid yang memainkan peran sentral dalam mengatur tekanan darah dan kadar natrium dan kalium (elektrolit) dalam darah. Ini berarti aldosteron membantu mengatur pH darah dengan mengontrol kadar elektrolit dalam darah.

3. DHEA dan Steroid Androgenik

Hormon-hormon yang kelenjar adrenal hasilkan ini adalah hormon laki-laki yang lemah, artinya tidak memiliki banyak dampak biologis. Pada wanita, hormon ini berubah menjadi hormon estrogen di ovarium, sedangkan pada pria menjadi androgen di testis.

Androgen biasanya dianggap sebagai hormon pria, tetapi tubuh wanita secara alami juga menghasilkan sejumlah kecil androgen.

4. Adrenalin (Epinefrin) dan Noradrenalin (Norepinefrin)

Hormon-hormon ini juga memiliki sebutan hormon “flight-or-fight” atau katekolamin. Adrenalin dan noradrenalin mampu meningkatkan detak jantung dan kekuatan kontraksi jantung, meningkatkan aliran darah ke otot dan otak, serta membantu metabolisme glukosa. 

Ini juga mengontrol pemerasan pembuluh darah(vasokonstriksi), yang membantu menjaga tekanan darah. Kelenjar ini sering melepaskan hormon jenis ini, seperti hormon adrenal lainnya, saat berada dalam situasi stres secara fisik dan emosional.

 

Gangguan Umum yang Dapat Terjadi

Ada beberapa gangguan yang dapat terjadi pada kelenjar adrenal. Ini terjadi ketika kelenjar membuat terlalu banyak atau tidak cukup satu atau lebih hormon. Beberapa kondisi bersifat sementara, sedangkan yang lain bersifat kronis (seumur hidup).

Penyebab gangguan kelenjar ini meliputi:

  • Mutasi genetik (perubahan).
  • Penyakit autoimun.
  • Tumor, seperti pheochromocytomas.
  • Kerusakan kelenjar karena cedera, infeksi atau kehilangan darah.
  • Masalah dengan hipotalamus atau kelenjar pituitari, yang keduanya membantu mengatur kelenjar ini.
  • Obat steroid tertentu, seperti prednison dan deksametason.

Beberapa kondisi kesehatan yang dapat terjadi adalah:

  • Penyakit Addison: Ini adalah penyakit autoimun langka yang menyebabkan kelenjar menghasilkan tingkat kortisol dan aldosteron yang lebih rendah dari normal.
  • Sindrom Cushing: Kondisi ini terjadi ketika kelenjar menghasilkan terlalu banyak kortisol. Biasanya terjadi karena tumor atau obat-obatan tertentu.
  • Hiperplasia Adrenal Kongenital: Ini adalah kondisi yang terjadi sejak lahir, di mana tubuh kekurangan enzim yang kelenjar ini perlukan untuk membuat hormon.
  • Hirsutisme: Kondisi ini terjadi ketika wanita mengembangkan pertumbuhan rambut yang berlebihan karena tingginya kadar androgen, yang dibuat oleh kelenjar ini.
  • Aldosteronisme Primer (Sindrom Conn): Kondisi ini terjadi ketika kelenjar memproduksi terlalu banyak aldosteron.
  • Sindrom Waterhouse-Friderichsen: Ini adalah kondisi akut yang menyebabkan kegagalan kelenjar adrenal karena pendarahan ke dalam kelenjar. Biasanya terkait dengan infeksi parah yang disebut sepsis.