Sebagian masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut Stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang di sebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan  ganguan pertumbuhan gangguan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya merima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhya bila di bandingkan dengan faktor prilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik) dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang bisa dicegah. 

Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih. 

 

Sebagian masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut Stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang di sebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan  ganguan pertumbuhan gangguan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya merima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhya bila di bandingkan dengan faktor prilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik) dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang bisa dicegah. 

Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih. 

 

Dinas Kesehatan kabupaten OKI terus melakukan percepatan vaksinasi covid-19, salah satu upaya percepatan tersebut Dinkes Kab. OKI menginstruksikan semua Puskesmas yang ada di wilayah kerja Dinkes Kab.OKI untuk melakukan Optimalisasi Percepatan Vaksinasi melalui door to door oleh bidan desa minimal 100 orang di vaksin/harinya. Instruksi tersebut langsung di realisasikan oleh salah satu Puskesmas yang ada di wilyah kerja Dinkes Kab OKI yaitu salah satunya adalah Puskesmas Sugih Waras, Melalui Bidan Koordinator (Bikor), puskesmas Sugih Waras mengajak semua Bidan Desa (Bides) yang ada di wilayah puskesmas Sugih Waras untuk melakukan Vaksinasi melalui door to door yaitu mendatangi warga langsung dari rumah kerumah untuk di lakukan vaksin, upaya tersebut di lakukan agar percepatan vaksinasi covid-19 lebih efektif dan optimal demi tercipta masyarakat OKI yang sehat dan terbebas dari covid-19.