“Daun handeuleum termasuk jenis tanaman hias yang mengandung senyawa saponin, tanin, alkaloid, flavonoid dan glikosida. Manfaatnya termasuk mengatasi sembelit, wasir dan menurunkan kadar kolesterol.”

Ketahui 4 Manfaat Daun Handeuleum untuk Kesehatan

Daun ungu, yang memiliki nama ilmiah Graptophyllum pictum, adalah tanaman semak yang berasal dari Papua Nugini dan tersebar luas di wilayah tropis, termasuk Indonesia.

Tanaman ini dikenal karena daunnya yang berwarna ungu atau hijau keunguan, dengan bentuk bulat telur, ujung runcing, dan helai yang tipis. Selain sebagai tanaman hias yang populer karena warnanya yang menarik, daun ungu juga telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai masalah kesehatan.

Daun ungu mengandung berbagai senyawa aktif yang memberikan manfaat kesehatan, seperti flavonoid, alkaloid, tanin, steroid, dan saponin.

Senyawa-senyawa ini memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, analgesik, dan astringen. Secara tradisional, daun ungu digunakan untuk mengatasi wasir, sembelit, bisul, dan peradangan.

Selain itu, penelitian modern juga menunjukkan potensi daun ungu dalam menurunkan kadar gula darah dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.Manfaat Daun Ungu (Handeuleum) untuk Kesehatan

Manfaat Daun Ungu

1. Meringankan Gejala Wasir

Daun ungu mengandung ekstrak etanol yang bersifat antiradang dan antinyeri. Cara kerjanya dalam mengatasi peradangan dan rasa nyeri terjadi berkat flavonoid dalam tumbuhan ini.

Sifat antiradang efektif meringankan gejala wasir akibat peradangan pada pembuluh vena di sekitar anus. Kondisi ini ditandai dengan gatal, iritasi, nyeri, kemerahan dan pembengkakan di area anus.

Selain itu, pengidap wasir juga mengalami pertumbuhan benjolan di area luar anus yang terasa nyeri saat disentuh. Terkadang perdarahan keluar dari anus saat buang air besar.

2. Menekan Pertumbuhan Plak Gigi

Tanin dan flavonoid dalam daun ungu efektif mencegah pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans yang jadi pemicu masalah gigi. Dua kandungan itu berperan dalam mencegah terbentuknya asam dari makanan manis.

Saat mengonsumsi makanan manis berlebihan, bakteri memakan gula yang menempel di permukaan gigi dan menghasilkan asam. Penumpukan asam inilah yang menjadi pemicu plak gigi.

3. Menurunkan Kadar Kolesterol

Daun ungu mengandung salah senyawa steroid yaitu fitosterol. Senyawa tersebut berperan dalam membantu menurunkan penyerapan kolesterol akibat mengonsumsi makanan berlemak.

Kadar kolesterol tinggi pada tubuh ditandai dengan mudah lelah, rasa nyeri di dada, kesemutan pada tangan dan kaki, pertumbuhan lemak di bawah kulit, sakit pada rahang dan menurunnya hasrat seksual.

4. Mengatasi Bisul

Sifat antiradang yang terkandung dalam daun handeuleum berperan dalam mengobati bisul. Caranya dengan menumbuk daun sampai halus, lalu oleskan pada bagian kulit yang terkena bisul.

Bisul bukan hanya memicu rasa nyeri dan tidak nyaman saja. Gangguan kesehatan kulit ini juga menyebabkan benjolan tampak merah, berisi nanah dan terasa hangat saat disentuh.

Cara Pemakaian Daun Ungu

Daun ungu, atau handeuleum, dapat dimanfaatkan untuk kesehatan dengan beberapa cara. Yang paling umum adalah dengan merebus daun segar atau kering untuk diambil airnya.

Air rebusan daun ungu ini dapat diminum secara langsung untuk meredakan berbagai keluhan seperti wasir, sembelit, atau nyeri. Selain itu, daun ungu juga tersedia dalam bentuk obat herbal yang lebih praktis, seperti kapsul atau teh celup.

Penting untuk diingat bahwa penggunaan daun ungu sebaiknya tidak berlebihan dan perlu dihindari oleh ibu hamil dan menyusui. Untuk penyimpanan, daun ungu kering sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan kering, terhindar dari cahaya matahari langsung, agar kualitasnya tetap terjaga.

Interaksi Daun Ungu dengan Obat Lain

Daun ungu, seperti obat herbal lainnya, mengandung senyawa aktif yang dapat mempengaruhi cara kerja obat resep atau obat bebas.

Misalnya, daun ungu diketahui memiliki efek menurunkan gula darah, sehingga penggunaan bersamaan dengan obat diabetes dapat meningkatkan risiko hipoglikemia (gula darah rendah).

Selain itu, interaksi dengan obat pengencer darah atau obat tekanan darah juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan daun ungu jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain untuk menghindari potensi efek samping atau penurunan efektivitas obat.

Efek Samping Daun Ungu

penggunaan yang tidak tepat atau berlebihan dapat menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah reaksi alergi, seperti kulit gatal, bengkak di bibir dan mata, atau sulit bernapas.

Kandungan katekin dalam daun ungu juga dapat mengganggu penyerapan zat besi, yang berpotensi menyebabkan anemia pada penggunaan jangka panjang. Selain itu, beberapa orang mungkin mengalami insomnia atau kesulitan tidur setelah mengonsumsi daun ungu, terutama jika dikonsumsi pada malam hari.

Selain efek samping tersebut, penggunaan daun ungu pada ibu hamil dan menyusui juga perlu diperhatikan. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, beberapa ahli menyarankan agar kelompok ini menghindari konsumsi daun ungu karena potensi risiko yang belum diketahui sepenuhnya.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli herbal sebelum menggunakan daun ungu, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain. Penggunaan yang bijak dan sesuai dosis yang dianjurkan dapat membantu meminimalkan risiko efek samping dan memaksimalkan manfaat daun ungu.

Cara Tepat Mengonsumsi Daun Handeuleum

Manfaatnya bisa dirasakan oleh tubuh jika kamu rutin mengonsumsi air rebusan daun ungu setiap pagi dan sore. Pertama-tama, rebus 3 gelas air dan 7 lembar daun. Diamkan rebusan hingga tersisa 2 gelas air. Kemudian saring dan minum selagi hangat.

Menggunakan daun ungu untuk mengatasi gangguan kesehatan perlu dilakukan dengan hati-hati. Sebab, ini dapat menimbulkan efek samping setelah penggunaan. Antara lain gangguan pencernaan, sakit kepala, demam, kemerahan pada kulit, dan penurunan nafsu makan.

Penggunaannya pada pengidap alergi juga perlu diwaspadai. Sebab, ini berisiko menimbulkan gejala alergi berupa ruam merah, gatal pada kulit, bersin, batuk, sesak napas, mata merah, sakit perut dan muntah.

 

Referensi:
Wasir. Diakses pada 2025. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Ungu (Graptophylum pictum Griff) terhadap Penyembuhan Hemoroid.
Mayo Clinic . diakses pada 2025. Diseases and Conditions. Hemorrhoids.
News Medical Life Science. Diakses pada 2025. Pregnancy and Oxytocin.

Sumber

Manfaat teh hijau mulai dari mengatasi insomnia, menurunkan berat badan hingga meningkatkan fungsi otak.

Manfaat Teh Hijau untuk Kesehatan dan Kecantikan


 

Green tea alias teh hijau adalah minuman populer yang kaya akan manfaat. Teh ini dapat kamu nikmati langsung dengan menyeduhnya, atau kamu campur dengan bahan minuman dan kue. 

Selain enak, manfaat teh hijau bagi kesehatan dan kecantikan juga melimpah. Mau tahu lebih lanjut? Yuk, simak dalam pembahasan berikut ini!

Kandungan Nutrisi dalam Teh Hijau

Teh hijau berasal dari tanaman Camellia sinensis, yang telah digunakan sebagai obat herbal di Jepang dan Cina selama berabad-abad.

Proses pengolahan teh hijau lebih singkat dibandingkan jenis teh lainnya, sehingga antioksidan dan nutrisi yang terkandung di dalamnya lebih terjaga.

Dalam 100 gram teh hijau, terdapat berbagai nutrisi penting yang mendukung kesehatan tubuh, seperti:

  • Beta-Karoten: 8.400 mcg
  • Tiamin (Vitamin B1): 0,38 mg
  • Vitamin B3: 4,6 mg
  • Vitamin C: 230 mg
  • Protein: 28,3 g
  • Lemak: 4,8 g
  • Zink: 0,0 mg
  • Karbohidrat: 53,6 g
  • Serat: 9,6 g
  • Kalsium: 245 mg
  • Fosfor: 415 mg
  • Zat Besi: 18,9 mg
  • Natrium: 60 mg
  • Kalium: 5.873,9 mg
  • Tembaga: 0,50 mg
  • Air: 7,7 g
  • Niacin (Vitamin B3): 4,6 mg
  • Riboflavin (Vitamin B2): 1,24 mg

Apa Kata Ahli soal Teh Hijau?

Sebuah riset yang dipublikasikan oleh jurnal Beverages pada 2017 telah meneliti manfaat kesehatan dari teh hijau, terutama senyawa bernama katekin yang ada di dalamnya.

Subjek penelitian ini dilakukan pada hewan, sel, dan manusia, dengan fokus pada manfaat teh hijau bagi kesehatan manusia.

Riset ini membuktikan bahwa teh hijau memiliki kandungan seperti katekin, antioksidan, antiinflamasi, epigallocatechin gallate, epigallocatechin, epicatechin, dan epicatechin gallate.

Zat-zat tersebut membawa banyak manfaat kesehatan, seperti mencegah kanker, mengurangi peradangan, melawan bakteri, dan melindungi jantung. 

Dengan meminum 1-2 cangkir teh hijau per hari, kesehatan tubuh akan tetap terjaga.

 

Manfaat Teh Hijau untuk Kesehatan

Teh hijau atau green tea menjadi salah satu minuman sehat karena tidak memiliki kandungan kalori yang tinggi. Selain itu, green tea juga tidak mengandung lemak. Bahkan, kandungan gula dalam jenis teh ini sangat rendah.

Menariknya lagi, terdapat kandungan mineral di dalamnya yang baik untuk kesehatan tubuh.

Mengonsumsi minuman sehat ini bisa membantu kamu memenuhi kebutuhan kalsium, zat besi, hingga potasium.

Jangan lupa, teh ini juga mengandung kafein yang cukup tinggi. Namun, jika kamu membandingkan kafein dalam kopi, kandungan kafeinnya tentu lebih rendah. 

Hal lain yang membuat teh ini sangat sehat adalah kandungan antioksidan yang sangat tinggi.

Minuman ini mengandung polifenol yang mampu mencegah kerusakan berbagai sel dalam tubuh.

Beragamnya kandungan antioksidan dan mineral dalam green tea, membuat teh jenis ini banyak memberikan manfaat untuk kesehatan.

Berikut manfaat teh hijau untuk kesehatan tubuh:

1. Mengatasi insomnia

Teh hijau bisa membantumu untuk lebih mudah tidur, karena mengandung theanin yang memberikan efek relaksasi pada tubuh.

Untuk mendapatkan manfaat teh hijau ini, pastikan tidak menyeduhnya dengan air mendidih, ya. Cukup hangat-hangat kuku saja.

2. Menurunkan berat badan

Manfaat teh hijau lainnya yang cukup terkenal adalah mampu menurunkan berat badan.

Hal itu karena kandungan katekin yang membantu melancarkan metabolisme tubuh. 

Ketika metabolisme menjadi lebih lancar dan optimal, proses penurunan berat badan dan pembakaran lemak pun meningkat.

Hal ini pun serupa dengan penelitian pada International Journal of Obesity yang mengatakan bahwa kandungan katekin dalam teh ini, mampu menurunkan berat badan dan mempertahankan berat badan ideal seseorang.

3. Menurunkan kadar kolesterol

Kolesterol yang tinggi akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke menyerang.

Kabar baiknya, green tea atau teh hijau dapat meningkatkan kapasitas antioksidan dalam darah, sehingga melindungi partikel kolesterol baik dari oksidasi.

4. Meningkatkan fungsi otak

Teh hijau juga termasuk minuman sehat berkafein. Kandungan tersebut tidak hanya bisa membuat kamu tetap waspada, tapi juga meningkatkan fungsi otak, lho

Namun, kafein bukan satu-satunya kandungan yang ada di balik manfaat teh hijau tersebut.

Minuman ini juga mengandung asam amino L-theanine yang bekerja secara sinergis dengan kafein untuk meningkatkan fungsi otak.

5. Mengurangi bau mulut

Nah, buat kamu yang punya masalah bau mulut, minum teh hijau juga bisa memberikan manfaat baik untukmu.

Kandungan katekin dalam minuman ini bisa menghambat pertumbuhan bakteri di mulut, sehingga membantu mengurangi bau mulut.

6. Mencegah kanker

Kandungan antioksidan dalam green tea mampu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif.

Kondisi ini yang terjadi dapat memicu muncul pertumbuhan sel abnormal yang menyebabkan penyakit kanker.

8. Mencegah munculnya gangguan jantung

Sebuah penelitian dalam jurnal Nutrition, Metabolism, and Cardiovascular Disease menjelaskan mengenai manfaat teh hijau untuk kesehatan jantung.

Peneliti menemukan bahwa rutin mengonsumsi teh ini mampu mencegah berbagai gangguan kesehatan yang dapat memicu penyakit jantung, seperti hipertensi.

9. Memperpanjang usia

Manfaat teh hijau yang tidak boleh kamu lewatkan adalah menjaga kesehatan tetap optimal sehingga mampu memperpanjang usia.

Hal ini telah peneliti buktikan dalam sebuah penelitian pada 2021 di jurnal Stroke. 

Hasilnya, mengonsumsi teh hijau secara rutin mampu menurunkan risiko kematian hingga 62 persen.

Bahkan, beberapa peserta penelitian pernah memiliki riwayat mengalami serangan jantung. Namun, manfaat ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

10. Mencegah diabetes

Teh hijau mengandung katekin dan epigallocatechin gallate (EGCG) yang membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah.

Senyawa dalam teh hijau juga dapat memperlambat penyerapan glukosa di usus, sehingga mencegah lonjakan gula darah setelah makan.

Resistensi insulin adalah penyebab utama diabetes tipe 2. Studi menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau secara rutin dapat membantu mengurangi resistensi insulin hingga 15-20 persen.

11. Mengatasi dehidrasi

Sama seperti air putih, teh hijau juga bisa menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

Berbeda dengan kopi yang dapat menyebabkan dehidrasi, teh hijau mengandung kafein dalam jumlah rendah sehingga tidak membuat tubuh kehilangan cairan berlebihan.

Teh hijau berperan dalam mengeluarkan racun dari tubuh melalui urine. Manfaat inilah yang bisa memperlancar metabolisme dan meningkatkan hidrasi sel tubuh.

12. Menjaga kesehatan mental

Teh hijau mengandung L-Theanine, asam amino yang membantu mengurangi stres dan kecemasan dengan meningkatkan produksi GABA, serotonin, dan dopamin di otak.

Meskipun mengandung kafein, teh hijau dalam jumlah moderat dapat membantu menenangkan sistem saraf dan meningkatkan tidur yang lebih nyenyak.

Antioksidan dalam teh hijau juga bisa melindungi sel otak dari stres oksidatif, yang merupakan salah satu penyebab utama gangguan mental seperti depresi.

Manfaat Teh Hijau untuk Kecantikan

manfaat teh hijau atau green tea

Selain bermanfaat untuk kesehatan, teh hijau juga punya banyak manfaat untuk kesehatan kulit wajah. Berikut manfaat teh hijau bagi kecantikan:

1. Mencegah munculnya tanda penuaan dini

Kandungan antioksidan dalam teh ini membantu mencegah paparan radikal bebas yang bisa memicu kerusakan oksidatif pada kulit wajah. 

Ketika mampu mencegah paparan radikal bebas dengan baik pada wajah, maka dapat terhindar dari tanda-tanda penuaan dini.

Contohnya, seperti kerutan halus, kulit kusam, hingga perbedaan warna kulit wajah.

2. Kesehatan kulit menjadi lebih optimal

Mengonsumsi teh hijau dapat melindungi kulit dari bahaya radiasi ultraviolet (UV). Terlebih jika kamu orang yang aktif  dan sering terpapar sinar matahari.

Rutin minum green tea membuat manfaat minuman ini semakin optimal untuk membuat kulit lebih cantik, sehat, dan terhindar dari kanker kulit.

3. Mengatasi mata panda

Lingkaran hitam atau mata panda yang muncul di sekitar mata dapat bisa mengganggu penampilan. Jangan khawatir, kamu bisa mengatasinya menggunakan green tea.

Kamu bisa gunakan jenis teh ini sebagai masker di sekitar mata. Kandungan dalam teh ini mampu mengurangi pembengkakan dan kehitaman pada area mata.

Namun, pastikan area mata sudah terbebas dari riasan wajah atau mata.

4. Mengatasi kemerahan dan iritasi

Green tea mengandung polifenol yang cukup tinggi di dalamnya. Ini membantu mengoptimalkan manfaat teh hijau untuk mengatasi kemerahan serta iritasi pada kulit wajah. 

Selain itu, penggunaan masker dari teh ini juga bisa membuat gejala dermatitis dan psoriasis menjadi membaik.

5. Menurunkan risiko jerawat

Kandungan polifenol pada teh hijau membantu mengurangi sekresi sebum yang bisa menyebabkan jerawat.

Selain itu, polifenol juga mampu mencegah perkembangan bakteri yang bisa memicu jerawat pada kulit.

Menurut penelitian dalam jurnal Antioxidants, kandungan polifenol pada minuman ini dan jenis teh lainnya dapat menjadi pengobatan jerawat.

6. Melembapkan kulit

Green tea mengandung vitamin E yang cukup tinggi. Kandungan tersebut mampu membantu menjaga kesehatan kulit dengan membuatnya menjadi lebih lembap.

Sebuah penelitian dalam Dermatologic Therapy, melakukan penggunaan ekstrak teh hijau ke bagian lengan bawah selama 15-30 hari.

Hasilnya, peneliti menemukan pengguna ekstrak teh ini memiliki kelembapan bagian bawah lengan dan mengurangi kulit kasar.

7. Mengoptimalkan pertumbuhan rambut

Rambut yang lebat adalah keinginan semua orang. Nah, penggunaan green tea ternyata bisa membantu kamu mengoptimalkan pertumbuhan rambut.

Sebab, dalam teh ini terdapat banyak antioksidan yang bisa membantu menurunkan risiko kerontokan rambut. Dengan begitu, kamu bisa memiliki rambut yang lebih lebat.

Itulah berbagai manfaat teh hijau yang bisa kamu rasakan bagi kecantikan dan kesehatan kulit.

Selain menjaga kesehatan dengan makanan dan minuman sehat, jaga juga kesehatanmu dan keluarga dengan produk kesehatan berkualitas.

 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2024. 10 Evidence-Based Benefits of Green Tea.
Medical News Today Diakses pada 2024. What Are the Health Benefits of Green Tea?
Healthline. Diakses pada 2024. Green Tea for Your Skin.
Nourish by Web MD. Diakses pada 2024. Are There Health Benefits to Drinking Green Tea?
Antioxidants. Diakses pada 2024. “Green Tea and Other Tea Polyphenols: Effects on Sebum Production and Acne Vulgaris”.
International Journal of Obesity. Diakses pada 2024. “The Effects of Green Tea on Weight Loss and Weight Maintenance: a Meta-Analysis”.
Dermatologic Therapy. Diakses pada 2024. The use of green tea extract in cosmetic formulations: not only an antioxidant active ingredient.
Stroke. Diakses pada 2024. Green Tea and Coffee Consumption and All-Cause Mortality Among Persons With and Without Stroke or Myocardial Infarction.
Nutrition, Metabolism, and Cardiovascular Disease. Diakses pada 2024. A Comprehensive Overview on The Effects of Green Tea on Anthropometric Measures, Blood Pressure, glycemic and Lipidemic Status: An Umbrella Review and Meta Meta-analysis Study.

Sumber

Bagi penderita asam lambung, perlu berhati-hati dalam memilih menu buka puasa agar tidak memicu naiknya refluks asam.

5 Rekomendasi Menu Buka Puasa yang Aman untuk Lambung


Buka puasa adalah momen yang ditunggu-tunggu setelah seharian berpuasa. Namun, bagi sebagian orang, terutama yang memiliki masalah lambung seperti maag atau gastritis, berbuka bisa menjadi tantangan tersendiri. 

Sebab, keliru memilih menu buka puasa bisa saja memicu rasa tidak nyaman pada perut, gangguan pencernaan, bahkan masalah pada lambung. Jangan khawatir, dengan memilih menu yang tepat, kamu bisa menikmati buka puasa dengan nyaman tanpa khawatir mengganggu kesehatan lambung. 

Nah, mau tahu apa saja menu makanan yang aman untuk lambung? Berikut ulasannya!

Menu Buka Puasa yang Aman untuk Lambung

Bagi kamu yang memiliki masalah asam lambung, berikut menu buka puasa yang aman. Setiap menu dipilih berdasarkan kandungan gizi yang ringan dan mudah dicerna, serta dapat membantu menjaga keseimbangan pH lambung. 

1. Sup ayam kaldu

Sup ayam kaldu dengan bahan dasar ayam tanpa kulit, wortel, dan seledri adalah pilihan yang sangat baik untuk lambung sensitif. Kaldu ayam yang kaya akan nutrisi mudah dicerna dan tidak akan memicu produksi asam lambung berlebihan. 

Sup juga memberikan cairan yang dibutuhkan tubuh setelah berpuasa, menghindari dehidrasi yang bisa memperburuk gangguan pencernaan.

2. Bubur ayam atau bubur nasi

Bubur ayam atau bubur nasi merupakan hidangan yang lembut dan mudah dicerna. Karbohidrat dari nasi atau beras yang sudah dimasak menjadi bubur memberikan energi dengan cara yang tidak memberatkan lambung. 

Selain itu, tambahan ayam rebus tanpa bumbu pedas juga mendukung pemulihan tubuh setelah berpuasa tanpa memicu refluks asam.

3. Pisang dan yoghurt

Pisang merupakan buah yang kaya akan kalium dan bersifat alkali, yang membantu menetralkan asam lambung. Sementara itu, yoghurt mengandung probiotik yang mendukung kesehatan pencernaan. 

Kamu bisa membuat perpaduan menu yoghurt dengan topping pisang yang segar dinikmati ketika buka puasa. Kombinasi pisang dan yoghurt sangat baik untuk menyeimbangkan pH lambung dan meredakan iritasi yang mungkin terjadi setelah berpuasa.

4. Nasi putih dengan tumis sayuran

Nasi putih adalah sumber karbohidrat yang ringan dan mudah dicerna. Kamu bisa menambahkan tumisan sayuran sebagai sumber serat, seperti bayam atau brokoli. Tak hanya serat, sayur seperti bayam atau brokoli juga memberikan banyak vitamin dan mineral tanpa membuat lambung teriritasi. 

5. Tahu kukus dan tempe rebus

Tahu dan tempe adalah sumber protein nabati yang sangat baik dan lebih ringan bagi lambung dibandingkan dengan daging. 

Tak hanya aman dikonsumsi ketika berbuka puasa, tahu kukus atau tempe rebus juga mengandung sedikit lemak dan mudah dicerna. Protein yang terdapat dalam tempe dan tahu juga bisa membantu memperbaiki jaringan tubuh tanpa memicu refluks atau iritasi pada lambung. 

Dengan memilih menu-menu ini, kamu bisa berbuka puasa dengan aman dan tetap menjaga kesehatan lambung. Penting juga untuk selalu memperhatikan porsi dan cara pengolahan makanan untuk menghindari potensi gangguan pencernaan. 

Tips Berpuasa untuk Pengidap Asam Lambung

Berpuasa bagi pengidap asam lambung (GERD) atau gangguan pencernaan lainnya memang memerlukan perhatian khusus. Namun, dengan beberapa tips sederhana, kamu tetap bisa menjalankan ibadah puasa tanpa khawatir akan gangguan asam lambung. 

Berikut adalah beberapa tips berpuasa untuk pengidap asam lambung:

1. Pilih makanan yang ringan dan mudah dicerna saat sahur dan berbuka

Sebaiknya, pilih makanan yang mudah dicerna seperti nasi putih, bubur, atau roti gandum. Untuk sahur, pilihlah makanan yang tinggi serat dan protein seperti telur rebus atau tahu tempe yang bisa menjadi sumber energi bertahap sepanjang hari.

2. Hindari makanan yang memicu asam lambung

Beberapa makanan seperti makanan pedas, gorengan, coklat, dan citrus bisa memicu peningkatan produksi asam lambung. Hindari makanan-makanan tersebut baik saat berbuka maupun sahur. 

Konsumsilah makanan yang lebih ramah lambung seperti sayuran rebus, sup kaldu, atau protein tanpa lemak seperti ayam rebus atau ikan. 

3. Minum cairan yang cukup

Saat berbuka, hindari minum terlalu banyak cairan dalam satu waktu karena bisa menyebabkan perut terasa penuh dan meningkatkan tekanan pada lambung. Sebaiknya minum dalam jumlah kecil tapi sering untuk menghidrasi tubuh secara bertahap untuk membantu mencegah refluks asam. 

Kamu bisa coba menerapkan aturan minum air 2-4-2, yaitu 2 gelas saat berbuka puasa, 4 gelas sepanjang malam, 2 gelas saat sahur.

4. Makan dengan porsi kecil dan sering

Makan dengan porsi beras bisa memicu peningkatan asam lambung. Sebaiknya, makan dengan porsi kecil dan lebih sering, baik saat sahur maupun berbuka. Makan dengan porsi kecil dan sering akan membantu tubuh mencerna makanan dengan lebih baik dan mengurangi beban pada lambung.

5. Jangan langsung tidur setelah berbuka

Jika kamu langsung tidur setelah berbuka, bersiaplah untuk mengalami refluks asam lambung. Beri waktu tubuh untuk mencerna makanan dengan baik sebelum berbaring. Disarankan untuk menunggu setidaknya 2-3 jam setelah makan sebelum tidur untuk mencegah asam lambung naik ke esofagus. 

Apa Kata Studi Terkait Makanan untuk Penderita Asam Lambung? 

Dalam studi berjudul The Role of Diet in the Development and Management of Gastroesophageal Reflux Disease; Why We Feel the Burn (2019) yang diterbitkan Journal of Thoracic Disease, salah satu makanan yang sering dikaitkan dengan gejala GERD adalah makanan pedas. 

Walaupun makanan pedas tidak memengaruhi fisiologi tubuh secara langsung dan, tetapi makanan pedas bisa bertindak sebagai iritan langsung pada mukosa esofagus, dan menyebabkan rasa terbakar di dada atau heartburn, yang menjadi gejala khas GERD. 

Makanan pedas perlu dihindari sebagai makanan yang dikonsumsi ketika buka puasa karena bisa memperburuk gejala bagi orang yang mengidap asam lambung. Menghindari makanan yang memperburuk gejala asam lambung sangat penting. Tujuannya untuk membantu mengelola kondisi dengan lebih baik terutama ketika berpuasa. 


Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) Lifestyle Changes.
Journal of Thoracic Disease. Diakses pada 2025. The Role of Diet in the Development and Management of Gastroesophageal Reflux Disease: Why We Feel the Burn. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) diet: Foods to Eat and Avoid. 
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). Diakses pada 2025. Diet and Nutrition for GERD
WebMD. Diakses pada 2025. Tips for Living with GERD. 

Sumber