Ada beberapa ciri infeksi setelah cabut gigi, termasuk pembentukan nanah dari bagian yang diangkat.

Cabut gigi adalah salah satu prosedur yang perlu dilakukan untuk mengatasi beberapa gangguan, terlebih jika berpotensi menyebabkan masalah yang lebih besar. Namun, selama proses cabut gigi, seseorang memiliki risiko untuk mengalami infeksi. Apa saja sih sebenarnya ciri infeksi setelah cabut gigi yang bisa dirasakan? Berikut ulasannya!

Berbagai Ciri Infeksi Setelah Cabut Gigi

Pencabutan gigi merupakan prosedur invasif minimal yang perlu dilakukan oleh beberapa orang. Namun, layaknya tindakan bedah lainny, infeksi bisa menjadi salah satu efek samping yang bisa terjadi setelah tindakan ini dilakukan.

Ada beberapa ciri infeksi setelah cabut gigi, antara lain:

  • Pembentukan nanah berwarna putih atau kuning yang keluar dari soket.
  • Mengalami pembengkakan yang terjadi dalam waktu yang cukup lama.
  • Merasakan nyeri yang berkurang setelah beberapa hari pertama, jika bertambah parah bisa jadi disebabkan infeksi.
  • Mengalami demam tidak lama setelah pencabutan gigi, meski bisa disebabkan oleh kondisi lainnya.
  • Mengalami bau mulut bahkan setelah dibilas yang bisa disebabkan oleh bakteri.
  • Ada perasaan yang tidak nikmat, seperti rasa pedas atau pahit yang terus-menerus.
  • Perdarahan yang tidak kunjung berhenti dalam waktu yang lama.
  • Merasakan ketidaknyamanan yang timbul secara tiba-tiba bisa jadi merupakan gejala infeksi.

Seseorang juga bisa mengalami infeksi telinga setelah tindakan cabut gigi dapat menimbulkan sakit telinga dan pusing. Selain itu, perasaan nyeri atau tekanan pada sinus juga bisa menjadi gejala lainnya.

Selain itu, kamu juga perlu tahu beberapa gejala yang cukup serius sehingga perlu mendapatkan perawatan gawat darurat. Gejala tersebut misalnya:

  • Demam dan pembengkakan di rahang yang terjadi secara bersamaan.
  • Kesulitan bernapas yang jadi pertanda seseorang mengalami sepsis.

Nah, seseorang yang mengidap sepsis perlu mendapatkan penanganan segera, sebab jika dibiarkan dapat menimbulkan masalah yang fatal. Segera hubungi dokter gigi atau bahkan pergi ke unit perawatan darurat di rumah sakit.

Lalu, berapa lama sih biasanya ciri infeksi setelah cabut dirasakan? Sebagian besar infeksi terjadi dapat muncul setelah beberapa hari setelah tindakan tersebut dilakukan.

Namun, ada beberapa infeksi yang dapat terjadi bahkan setelah tiga hingga empat minggu setelah prosedur medis tersebut.

Maka dari itu, pastikan untuk memperhatikan kesehatan dan kebersihan mulut dan gigi setelahnya. Dengan begitu, masalah ini bisa diminimalisir dengan baik. 

Kamu juga perlu melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan tidak ada masalah.

Cara Mencegah Infeksi Setelah Cabut Gigi

Selain itu, pastikan juga untuk melakukan beberapa langkah pencegahannya, seperti:

  • Ikuti instruksi dokter setelah operasi dengan sangat hati-hati dan jangan ragu untuk bertanya.
  • Pastikan untuk memperhatikan baik-baik asupan makanan dan cairan, agar perdarahan bisa berhenti segera.
  • Jangan merokok.

Setelah 24 jam setelah prosedur cabut gigi, bilas mulut secara perlahan dengan campuran air hangat atau garam untuk membantu dalam menghilangkan bakteri.

Usahakan untuk selalu menjaga kebersihan mulut, terutama area gigi yang baru saja dicabut.


Referensi:
Lane & Associates Family Dentistry. Diakses pada 2024. Infection After Tooth Extraction.
AZ Dentist. Diakses pada 2024. How Do I Know If My Tooth Extraction is Infected? 8 Signs.

Sumber

Calorie calculator bisa menghitung kebutuhan energi harian berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan hingga tingkatan aktivitas.

Mengenal Kalkulator Kalori dan Cara Aman Turunkan Berat Badan

 

Calorie calculator bisa menjadi salah satu cara untuk mengelola berat badan. Dengan alat ini, kamu dapat menghitung kebutuhan kalori harian berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan tujuan berat badanmu. 

Pasalnya, menurunkan berat badan bukanlah hal yang mudah. Nah, menghitung setiap kalori yang masuk bisa membantu kamu dalam mengontrol asupan makanan.

Apa Itu Kalkulator Kalori?

Calorie calculator adalah alat untuk menghitung kebutuhan energi harian berdasarkan faktor-faktor individu, seperti:

  • Usia. Semakin tua seseorang, semakin lambat metabolisme tubuh.
  • Jenis Kelamin. Pria umumnya memiliki kebutuhan kalori lebih tinggi dibandingkan wanita karena massa otot yang lebih besar.
  • Berat dan tinggi badan. Semakin besar tubuh seseorang, semakin tinggi kebutuhan energinya.
  • Tingkat aktivitas. Orang yang aktif secara fisik membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan yang memiliki gaya hidup sedentari.

Kalkulator kalori juga sering digunakan untuk membantu perencanaan diet atau program kebugaran.

Sebab, alat ini bisa memberikan estimasi kebutuhan kalori untuk mempertahankan berat badan, menurunkan berat badan maupun eningkatkan berat badan.

Namun, kalkulator kalori hanya memberikan angka perkiraan. Faktor seperti komposisi tubuh, genetik, dan kesehatan metabolisme juga memengaruhi kebutuhan kalori seseorang​.

Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Harian

Kamu bisa juga menghitung kebutuhan kalori harian menggunakan rumus Mifflin-St Jeor. Ada dua cara yang bisa kamu coba, yakni dengan Basal Metabolic Rate (BMR) atau dengan Total Daily Energy Expenditure (TDEE). 

1. Basal Metabolic Rate (BMR)

BMR adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi dasar seperti bernapas dan menjaga suhu tubuh.

Rumus Mifflin-St Jeor untuk BMR adalah:

  • Pria: BMR=(10×BB)+(6,25×TB)−(5×U)+5 
  • Wanita: BMR=(10×BB)+(6,25×TB)−(5×U)−161

Keterangan:

BB: Berat badan dalam kilogram (kg).

TB: Tinggi badan dalam sentimeter (cm).

U: Usia dalam tahun.

2. Total Daily Energy Expenditure (TDEE)

TDEE adalah kebutuhan kalori total yang mencakup aktivitas harian. Caranya dengan mengkalikan angka BMR dengan faktor aktivitas.

Contohnya seperti:

  • Sedentari (minim aktivitas): TDEE = BMR×1.2
  • Aktivitas ringan (olahraga 1–2 kali per minggu): TDEE = BMR×1.375
  • Aktivitas sedang (olahraga 3–5 kali per minggu): TDEE = BMR×1.55
  • Aktivitas berat (olahraga 6–7 kali per minggu): TDEE = BMR×1.725
  • Aktivitas sangat berat (olahraga 2 kali sehari atau lebih): TDEE = BMR×1.9

Hasil TDEE mencerminkan jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan berat badan sesuai tingkat aktivitas sehari-hari.

Perhitungan ini menjadi dasar untuk menentukan asupan kalori, baik untuk mempertahankan, menurunkan, atau menaikkan berat badan.

Studi Terkait Aplikasi Pelacak Kalori

Banyak orang kini menggunakan aplikasi pelacak kalori dan aktivitas fisik. Meskipun aplikasi ini bisa membantu, penelitian berjudul Calorie counting and fitness tracking technology: Associations with eating disorder symptomatology, menunjukkan bahwa penggunaan alat-alat ini bisa meningkatkan risiko gangguan makan, seperti terlalu fokus pada berat badan dan makanan.

Studi ini menemukan bahwa orang yang menggunakan pelacak kalori cenderung lebih khawatir tentang makanan dan lebih ketat dalam mengatur diet mereka. 

Selain itu, penggunaan pelacak aktivitas fisik juga dikaitkan dengan gejala gangguan makan, terutama pada mereka yang memiliki kecenderungan untuk makan berlebihan atau memuntahkan makanan.

Jadi, meskipun alat-alat ini bisa bermanfaat, penting untuk menggunakannya dengan bijak dan tidak terlalu terobsesi dengan angka-angka.

Tips Turunkan Berat Badan dengan Aman

Selain mengetahui cara menghitung yang tepat dengan calorie calculator, kamu juga perlu tahu tips menurunkan berat badan yang aman lainnya. 

Menurunkan berat badan dengan cara yang sehat membutuhkan keseimbangan antara perubahan pola makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan harian.

Berikut langkah-langkah yang bisa kamu coba:

1. Prioritaskan defisit kalori

Walaupun defisit kalori dianjurkan, membuat defisit yang terlalu besar justru bisa membahayakan kesehatan.

Defisit kalori yang terlalu ekstrem juga sulit untuk dipertahankan dalam jangka panjang. 

Defisit sebanyak 500–750 kalori per hari adalah rekomendasi yang aman. Angka tersebut mampu menurunkan berat badan yang stabil, yakni sekitar 0,5–1 kg per minggu. 

Cara ini juga membantu mencegah hilangnya massa otot, kelelahan, atau penurunan metabolisme.

Untuk mencapainya, kurangi porsi makan secara bertahap, fokus pada makanan rendah kalori tetapi kaya nutrisi.

Kamu juga perlu meningkatkan aktivitas fisik untuk membakar lebih banyak kalori.

2. Konsumsi makanan bernutrisi tinggi

Kualitas makanan juga memainkan peran besar dalam proses penurunan berat badan.

Oleh sebab itu, fokuskan pada makanan-makanan berikut ini:

  • Sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan. Makanan ini membantu meningkatkan rasa kenyang lebih lama dan menjaga pencernaan tetap sehat.
  • Ayam tanpa kulit, ikan, tahu, tempe, atau telur yang merupakan sumber protein yang mendukung pemeliharaan dan pembentukan massa otot.
  • Sertakan lemak dari alpukat, kacang-kacangan, biji chia, atau minyak zaitun dalam jumlah moderat untuk membantu penyerapan vitamin.
  • Hindari makanan olahan. Gula tambahan, makanan tinggi garam, dan lemak trans dapat meningkatkan asupan kalori secara signifikan tanpa memberikan manfaat nutrisi.

 

3. Penuhi kebutuhan cairan

Dehidrasi sering disalahartikan sebagai rasa lapar. Itu sebabnya, atur asupan cairan harian sangat penting.

Minum air putih dalam jumlah cukup untuk mengontrol nafsu makan dan mendukung metabolisme tubuh. 

Sebaiknya, minum segelas air sebelum makan untuk membantu mengurangi porsi makan.

Selain air putih, konsumsi teh hijau tanpa gula atau infused water sebagai variasi minuman sehat. 

Hindari minuman berkalori tinggi seperti soda, jus kemasan, atau kopi dengan banyak gula.

4. Rutin berolahraga

Latihan fisik tidak hanya membantu membakar kalori tetapi juga meningkatkan kebugaran tubuh secara keseluruhan.

Kombinasikan latihan-latihan berikut untuk membantu menurunkan berat badan yang sehat:

  • Latihan kardio. Berjalan cepat, lari, bersepeda, atau berenang efektif untuk membakar kalori.
  • Latihan kekuatan. Angkat beban atau bodyweight training membantu mempertahankan dan membangun massa otot, yang pada gilirannya meningkatkan BMR.

Cobalah berolahraga setidaknya 150 menit per minggu untuk hasil yang optimal. Sesuaikan intensitas dan jenis olahraga sesuai kemampuan dan preferensimu.

5. Tidur cukup dan berkualitas

Kualitas tidur yang buruk dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti leptin dan ghrelin. 

Hal ini sering menyebabkan peningkatan nafsu makan, terutama terhadap makanan tinggi gula dan lemak. 

Usahakan tidur 7–8 jam per malam untuk mendukung metabolisme yang sehat dan mencegah stres berlebih.

Gunakan alat seperti calorie calculator untuk mencatat kebutuhan kalori harian dan asupan makanan. Periksa berat badan secara berkala, tetapi jangan hanya fokus pada angka timbangan. 

Perubahan seperti peningkatan energi, pakaian yang lebih longgar, atau penurunan lingkar tubuh juga merupakan indikator yang penting.

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kecepatan penurunan berat badan yang berbeda. Tetap konsisten, sabar, dan berikan waktu bagi tubuh untuk beradaptasi dengan perubahan gaya hidup. 


Referensi:
Healthline. Diakses pada 2024. How Many Calories Should You Eat Per Day to Lose Weight?
Eating Behaviors. Diakses pada 2024. Calorie counting and fitness tracking technology: Associations with eating disorder symptomatology.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Counting calories: Get back to weight-loss basics. 
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Calorie Count: Weight Loss and Maintenance. 

Sumber

Selada romaine adalah sayuran kaya nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan mata.

Selada Romaine, Ini Kandungan Nutrisi dan Manfaatnya untuk Kesehatan


 

Selada romaine adalah salah satu jenis sayuran hijau yang sering digunakan dalam salad dan hidangan sehat lainnya. Bentuknya memanjang dengan daun yang renyah dan rasa yang segar. 

Selain lezat, selada romaine juga kaya akan nutrisi penting seperti serat, vitamin A, vitamin K, folat, dan mineral seperti kalium. Kandungan kalorinya yang rendah membuatnya menjadi pilihan ideal untuk menjaga berat badan.

Tak hanya itu, selada romaine memiliki berbagai manfaat kesehatan, mulai dari menjaga kesehatan mata hingga melancarkan pencernaan.

Dengan memasukkan selada romaine ke dalam menu sehari-hari, kamu bisa mendapatkan nutrisi penting tanpa khawatir akan tambahan kalori.

Kandungan Nutrisi Selada Romaine

Selada romaine yang berasal dari wilayah Mediterania ini terkenal akan kandungan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.

Setiap 100 gram selada romaine memiliki nutrisi sebagai berikut:

  • Kalori: 17 kcal
  • Lemak total: 0,3 g
  • Lemak jenuh: 0 g
  • Kolesterol: 0 mg
  • Natrium: 8 mg
  • Kalium: 247 mg
  • Karbohidrat total: 3,3 g
  • Serat pangan: 2,1 g
  • Gula: 1,2 g
  • Protein: 1,2 g
  • Vitamin C: 4 mg
  • Kalsium: 33 mg
  • Zat besi: 1 mg
  • Vitamin B6: 0,1 mg
  • Vitamin B12: 0 µg
  • Magnesium: 14 mg

Selain itu, selada romaine juga mengandung vitamin A dan vitamin K yang penting untuk kesehatan mata, tulang, dan proses pembekuan darah.

Apa Kata Ahli?

Sebuah riset yang dipublikasikan oleh Journal of Lipids in Health and Disease pada 2021 telah menemukan bagaimana makanan tertentu mempengaruhi metabolisme tubuh, terutama kadar gula darah setelah makan. 

Penelitian dilakukan dengan memberi peserta tiga jenis makanan yang berbeda, dengan tambahan selada romaine, watercress, atau serat sebagai kontrol. 

Hasilnya, konsumsi selada romaine terbukti mengurangi kadar gula darah setelah makan lebih baik dibandingkan dengan watercress atau serat. 

Ini menunjukkan bahwa selada romaine memiliki manfaat unik dalam mengontrol gula darah setelah makan.

Temuan ini menunjukkan bahwa beberapa makanan, seperti selada romaine, bisa memberi manfaat langsung untuk kesehatan tubuh dalam jangka pendek.

Kenali Ragam Manfaat Selada Romaine

Selada romaine adalah sayuran bergizi yang kaya akan berbagai nutrisi penting seperti vitamin C, K, dan folat. 

Meski kandungan seratnya tidak terlalu tinggi, kombinasi nutrisinya memberikan banyak manfaat kesehatan, di antaranya:

1. Mendukung Kesehatan Tulang

Selada romaine adalah sumber vitamin K yang baik, nutrisi penting untuk pembekuan darah, penyembuhan luka, dan menjaga kesehatan tulang. 

Dibandingkan dengan selada iceberg, romaine mengandung lebih banyak folat dan vitamin K. 

Untuk hasil terbaik, kamu bisa mengkombinasikan sayur ini dengan makanan kaya vitamin K lainnya seperti brokoli, kacang-kacangan, wortel, atau labu.

2. Menyehatkan Mata dan Kulit

Sayur ini memiliki kandungan vitamin A yang tinggi, hampir setara dengan bayam dalam porsi yang sama. 

Hal ini karena cara tumbuhnya yang lebih terbuka dan terkena sinar matahari, memungkinkan daun romaine memproduksi lebih banyak karotenoid, zat pembentuk vitamin A. 

Vitamin A sangat penting untuk menjaga kesehatan mata, kulit, dan sistem kekebalan tubuh.

3. Sumber Folat yang Baik

Selain itu, sayur ini juga kaya akan folat, nutrisi esensial yang penting untuk kesehatan jantung, mencegah anemia, dan mengurangi risiko cacat lahir pada awal kehamilan. 

Kandungan folat pada romaine setara dengan bayam mentah dan alpukat, menjadikannya salah satu sumber alami terbaik.

4. Kaya Antioksidan

Selain vitamin esensial, sayur ini mengandung berbagai antioksidan, seperti lutein, yang membantu melindungi mata dari kerusakan dan mencegah penurunan fungsi penglihatan akibat penuaan. 

Selada romaine merah lebih kaya akan antosianin. Antosianin diketahui memiliki manfaat potensial untuk kesehatan jantung, saluran kemih, dan sistem kekebalan, serta dapat mengurangi risiko penyakit seperti Parkinson dan Alzheimer.

5. Mendukung Pengaturan Berat Badan

Tak hanya itu, sayur ini juga sangat rendah kalori—hanya 17 kalori per 100 gram—dan memiliki kandungan air yang tinggi, menjadikannya pilihan yang baik untuk membantu menjaga berat badan. 

Kombinasi rendah kalori, kandungan serat, dan vitamin membuatnya ideal sebagai tambahan dalam diet sehat untuk membantu rasa kenyang lebih lama tanpa menambah asupan kalori berlebih.

6. Melancarkan Pencernaan

Kandungan serat pangan dalam sayur ini, meskipun tidak terlalu tinggi, tetap bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. 

Kombinasi serat dan kandungan airnya membantu mencegah sembelit, memperlancar gerakan usus, dan menjaga kesehatan saluran cerna. 

Dengan kandungan nutrisinya yang beragam, sayur ini adalah pilihan sayuran yang tidak hanya lezat, tetapi juga menyehatkan.

Nah, itu dia penjelasan mengenai kandungan nutrisi dan manfaat kesehatan selada romaine yang perlu kamu ketahui. 


Referensi:
US Department of Agriculture. Diakses pada 2024. FoodData Central: Lettuce, Cos or Romaine, Raw.
Healthline. Diakses pada 2024. Does Romaine Lettuce Have Any Nutritional Benefits?.
Eating Well. Diakses pada 2024. Is Romaine Lettuce Healthy? Here’s What a Dietitian Says.
Hitchcock Fams. Diakses pada 2024. 15 Surprising Nutritional Benefits of Romaine Lettuce.
Henderson GC. Diakses pada 2024. Lettuce romaine calm and manage our glycemia: adding leafy greens to a meal may improve postprandial metabolism. 

Sumber